BANDUNG – Panjang jalan tol Indonesia capai 2.893,02 Km, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR belum lama ini.
Hal itu menunjukkan pembangunan infrastruktur jalan tol terus mengalami peningkatan yang signifikan di Indonesia sejak tahun 1978.
Saat ini, jalan tol yang dibangun dikelola oleh 52 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengoperasikan 73 ruas tol di seluruh Indonesia.
Jaringan jalan tol ini tersebar di 5 pulau utama di Indonesia, yaitu Pulau Jawa (1.782,47 Km), Pulau Sumatera (941,75 Km), Pulau Sulawesi (61,46 Km), Pulau Kalimantan (97,27 Km), dan Pulau Bali (10,07 Km).
Perkembangan konektivitas jalan tol dimulai pada tahun 1978 dengan beroperasinya Jalan Tol Jakarta – Bogor – Ciawi (Jagorawi) sepanjang 59 Km, yang menjadi jalan tol pertama dan tertua di Indonesia.
Jalan Tol Semarang ABC dengan panjang 24,75 Km mengikuti sebagai jalan tol kedua yang dioperasikan pada tahun 1983, disusul oleh Jalan Tol Jakarta – Tangerang sepanjang 33 Km pada tahun 1984.
Dari tahun 1978 hingga 2004, panjang jalan tol yang dioperasikan mencapai 600,62 Km. Pada periode 2005-2014, ditambahkan sepanjang 189,2 Km jalan tol. Kemudian, pada tahun 2015 sepanjang 132,35 Km jalan tol dioperasikan, diikuti oleh 43,69 Km pada tahun 2016, 156,5 Km pada tahun 2017, dan lonjakan signifikan pada tahun 2018 dengan penambahan 442,6 Km, termasuk penyelesaian Tol Trans Jawa dari Merak hingga Pasuruan yang diresmikan secara seremonial di Jembatan Kalikuto.
Pada tahun 2019, panjang jalan tol yang beroperasi bertambah sebesar 522,88 Km, kemudian 246,12 Km pada tahun 2020, 122,84 Km pada tahun 2021, 142,11 Km pada tahun 2022, dan 217,78 Km pada tahun 2023.
Pada tahun 2024, progres pembangunan jalan tol hingga bulan Juni mencapai 76,33 Km. Salah satu proyek terbaru yang diresmikan adalah Jalan Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar sepanjang 24,70 Km, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Mei 2024 lalu.