BANDUNG – Konsorsium Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melaporkan berhasil menekan potensi gangguan terhadap operasional Kereta Cepat Whoosh melalui serangkaian sosialisasi yang dilakukan di berbagai sekolah dan masyarakat.
Data terbaru mencatat penurunan signifikan aktivitas layang-layang di sekitar jalur Whoosh.
Sebelumnya, KCIC memantau 14 titik lokasi yang rentan terganggu oleh permainan layang-layang.
Namun, pada akhir Juni ini, jumlah titik tersebut turun hingga 78%, hanya tersisa 3 titik yang dipantau. Selain itu, jumlah layang-layang yang berada dalam radius 500 meter dari jalur Whoosh juga mengalami penurunan drastis.
Dari sebelumnya mencapai 15 layang-layang per hari di setiap titik, kini hanya 1 hingga 2 layang-layang yang terdeteksi, dan aktivitasnya hanya pada akhir pekan.
Eva Chairunisa, GM Corporate Secretary KCIC, menyampaikan rasa syukur atas respons positif masyarakat terhadap sosialisasi yang dilakukan.
“Kami akan terus memastikan perjalanan Whoosh tetap aman dan nyaman bagi penumpang. Dukungan masyarakat sangat penting bagi kelancaran operasional kami,” ungkap Eva melalui siaran pers.
Sosialisasi yang dilakukan sejak awal Juni ini melibatkan 12 kali kegiatan di sekolah-sekolah dasar di Bandung dan Cimahi.
Selain itu, patroli rutin oleh 550 petugas keamanan juga terus dilakukan di sepanjang jalur Whoosh dan stasiun-stasiunnya untuk memantau keamanan.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung Whoosh dengan tidak bermain layang-layang di sekitar jalur. Dukungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan layanan terbaik,” tutup Eva.
KCIC berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan sosialisasi secara komprehensif guna memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penumpang Whoosh.