SATUJABAR, GARUT– Kegiatan pemusnahan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menelan korban jiwa. Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas terkena ledakan, empat diantaranya merupakan anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Kegiatan pemusnahan amunisi yang menelan korban jiwa terjadi di wilayah Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/05/2025). Kodam III Siliwangi mengkonfirmasi, sebelas orang dilaporkan tewas, dua diantaranya anggota TNI Angkatan Darat (AD), dalam insiden tersebut.
Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Mahmudin mengatakan, dari 11 korban, dua anggota TNI.
“Ada 11 korban dilaporkan meninggal dunia, dua dari TNI (AD) dan sembilan dari masyarakat,” ujar Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi (Kapendam), Kolonel Inf. Mahmudin, saat dikonfirmasi, Senin (12/05/2025).
Mahmudin mengatakan, jumlah korban masih dalam proses pendataan. Begitupun dengan kronologi kejadian, masih dalam penelusuran dan investigasi.
“Saya belum dapat datanya. Kronologi kejadian juga belum. Tim investigasi sudah ke lokasi,” kata Mahmudin.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol. Hendra Rochmawan, dan Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf. Mahmudin, membenarkan insiden menelan banyak korban, saat kegiatan pemusnahan amunisi di wilayah Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
“Benar ada kejadian (insiden) tersebut di wilayah Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut,” ujar Hendra, saat dikonfirmasi wartawan.
Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf. Mahmudin, mengungkapkan, insiden terjadi saat proses pemusnahan amunisi, Senin (12/05/2025). Proses pemusnahan amunisi tidak layak pakai tersebut, terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
13 Tewas 4 TNI AD
Jenazah korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Data dari rumah sakit menyebutkan, ada 13 korban tewas akibat terkena ledakan.
Dari total 13 korban tewas, empat anggota TNI AD dan sembilan orang lainnya merupakan warga sipil.
“Ada 13 orang (korban). Semuanya meninggal dunia, empat orang anggota TNI AD dan sembilan warga sipil,” ujar Kepala Seksi (Kasi) SIMRS dan Reka Medis RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani Dahyani, kepada wartawan, Senin (12/05/2025).
Yani mengatakan, proses evakuasi jenazah masih dilakukan di lokasi kejadian. Beberapa korban, dalam kondisi mengenaskan. Keluarga korban juga sudah berdatangan dan menunggu di rumah sakit.(chd).