BANDUNG – Majelis Profesor Riset kembali akan melaksanakan Sidang Terbuka untuk mengukuhkan empat Profesor Riset baru di lingkungan BRIN, Rabu (17/7).
Keempat Profesor Riset BRIN yang dikukuhkan, yakni, Heny Herawati dengan kepakaran Teknologi Pascapanen, Muhammad Rifai dengan kepakaran Logam dan Paduan, A’an Johan Wahyudi dengan kepakaran Biogeokimia Laut, dan Didi Rosiyadi dengan kepakaran Keamanan Siber.
Dalam orasi di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Rabu (17/7), empat kandidat Profesor Riset baru di lingkungan BRIN akan menyampaikan capaian riset dan inovasi sesuai kepakaran masing-masing.
Heny Herawati, dengan kepakaran Teknologi Pascapanen, akan menyampaikan peran penting teknologi formulasi-ekstrusi. Teknologi ini mampu mengolah bahan baku lokal menjadi produk pangan dan non-pangan, untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing agroindustri.
Sementara itu, Muhammad Rifai, dengan kepakaran Logam dan Paduan, berinovasi mengintegrasikan teknik hamburan neutron dan sinar-X synchrotron dalam mengembangkan logam nanostruktur.
Teknik hamburan neutron, yang dimungkinkan oleh penggunaan reaktor nuklir, menyediakan metode non-destruktif yang sangat efektif untuk memeriksa struktur dalam material.
“Keunggulan ini sangat berharga dalam riset material, terutama untuk mengeksplorasi sifat material yang tidak terlihat oleh mata manusia dan teknologi konvensional,” jelas Rifai.
Selanjutnya, A’an Johan Wahyudi, dengan kepakaran Biogeokimia Laut, menekankan pentingnya pemantauan variabilitas karbon untuk mendukung pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan.
Riset ini menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang melibatkan observasi in-situ, pemanfaatan data model dan produk satelit, serta pemantauan yang terencana dan berkelanjutan.
Sedangkan Didi Rosiyadi, dengan kepakaran Keamanan Siber, berfokus pada riset terkait digital watermarking sebagai alternatif pemecahan masalah terhadap tindakan kriminal di dunia siber untuk data penting atau krusial, seperti pada institusi pemerintahan, kesehatan, perbankan, kepolisian, militer, kependudukan, perbankan, dan institusi lainnya.
Riset yang dia lakukan, yakni terkait perlindungan terhadap hak cipta dokumen e-government melalui penggunakan skema digital image watermarking berbasis kombinasi Singular Values Decomposition (SVD) dan Discrete Cosine Transform (DCT), serta dioptimasi dengan algoritma genetik.
“Dengan adanya algoritma ini, performansi dan resistensi dokumen e-government yang ditransmisikan melalui internet relatif dapat lebih meningkat dalam menghadapi berbagai serangan siber,” ungkapnya.