BANDUNG – Wamenpora Taufik Hidayat kunjungi Pelatnas Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) di Cipayung, Jakarta Timur, pada Jumat (3/1).
Dalam kunjungannya, Wamenpora Taufik Hidayat memberikan arahan kepada para atlet, pelatih, dan tim pendukung di Pelatnas PBSI.
Dalam kesempatan tersebut, Taufik Hidayat menyampaikan pentingnya komitmen, kerja keras, dan tanggung jawab semua pihak untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia di kancah internasional. Ia menekankan bahwa prestasi bulutangkis Indonesia dapat terus meningkat dengan kolaborasi yang solid antara atlet, pelatih, dan tim pendukung.
“Saya ucapkan selamat kepada tim pendukung seperti pelatih fisik, masseur, psikolog, dan tim nutrisi yang baru bergabung di Pelatnas PBSI,” ujar Taufik. “Saya berharap seluruh atlet, pelatih, dan tim pendukung dapat berkontribusi maksimal. Kalian adalah yang terbaik di sini, dan dengan komitmen yang kuat, saya yakin kita dapat meraih prestasi lebih tinggi.”
Wamenpora Taufik, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I PBSI, menyebutkan bahwa pencapaian tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2024 Paris, yang hanya meraih medali perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung, menjadi bahan evaluasi. Taufik berharap pencapaian lebih gemilang dapat diraih di Olimpiade 2028 Los Angeles, dengan harapan Indonesia bisa kembali meraih medali emas.
“Saya berharap kita bisa meraih medali emas di Olimpiade 2028, mungkin dari sektor tunggal putra, putri, ganda campuran, ganda putra, atau ganda putri. Kunci keberhasilan ada dalam diri kalian sendiri,” ujar Taufik.
Lebih lanjut, Wamenpora Taufik menekankan bahwa seorang atlet tidak hanya bertanding, tetapi juga harus memiliki mental juara. Ia mengingatkan bahwa latihan, pertandingan, dan program harus dirancang dengan tujuan yang jelas dan terukur. Taufik juga mengingatkan para atlet bahwa mereka tidak hanya milik pelatih atau keluarga, tetapi juga milik masyarakat Indonesia.
“Prestasi kalian adalah kebanggaan bangsa,” tambahnya.
Ia juga meminta para atlet senior untuk menjadi panutan bagi junior mereka, memberikan bimbingan, serta menjaga semangat dan disiplin. Taufik menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara atlet, pelatih, dan tim pendukung, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
“Tidak ada yang bisa berhasil sendiri. Semua harus bekerja sama. Jika ada kebutuhan atau kendala, sampaikan kepada tim pelatih atau manajemen,” tegasnya.
Selain itu, Wamenpora Taufik juga menyoroti turnamen mendatang, seperti Indonesia Open dan Indonesia Masters. Sebagai tuan rumah, ia berharap para atlet dapat menunjukkan performa maksimal dan meraih hasil terbaik.
“Indonesia adalah negara dengan tradisi emas di bulutangkis. Dengan kerja keras dan komitmen, saya yakin kita bisa mengembalikan kejayaan itu,” tutup Wamenpora Taufik.