Pendiri Padepokan Kasundan sekaligus aktor laga internasional, Cecep Arif Rahman, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah.
JAKARTA – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat menyambut baik rencana penyelenggaraan Kasundan International Silat Camp (KISC) 2025, yang digagas oleh Padepokan Kasundan. Kegiatan ini akan berlangsung pada 1–8 Agustus 2025 di Garut, Jawa Barat, dan akan menghadirkan peserta dari berbagai negara.
Dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (10/7) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Wamenpora menyatakan bahwa KISC adalah bentuk nyata diplomasi budaya Indonesia melalui olahraga tradisional.
“KISC bukan hanya pelatihan, tetapi sebuah gerakan global untuk memperkuat jati diri bangsa melalui budaya dan olahraga. Potensi pencak silat sangat besar, tidak hanya untuk mencetak atlet berprestasi, tapi juga memperkenalkan Indonesia secara elegan ke dunia,” ujar Taufik Hidayat melalui keterangan resminya.
KISC 2025 dirancang sebagai ajang pelatihan, kolaborasi, serta pertemuan internasional bagi pelestari, praktisi, dan pecinta pencak silat dari berbagai belahan dunia. Selain latihan bela diri, acara ini juga menampilkan eksibisi antarperguruan, pertunjukan seni, dan kompetisi pencak silat, menjadikannya perpaduan antara olahraga dan festival budaya.
“Ulin, Ulik, Usik”: Silat dalam Balutan Budaya
Mengusung tema “Ulin, Ulik, Usik”, KISC 2025 menggabungkan unsur sport, culture, and tourism dalam satu rangkaian kegiatan. Tema ini bermakna memperkenalkan budaya Indonesia melalui wisata, pelatihan silat, serta pertunjukan seni.
Pendiri Padepokan Kasundan sekaligus aktor laga internasional, Cecep Arif Rahman, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah.
“Kami siap menyelenggarakan KISC sebagai bentuk dedikasi untuk melestarikan dan memperkenalkan pencak silat ke dunia,” ungkap Cecep.
Sementara itu, salah satu murid Padepokan Kasundan, Dimas Tresna, menjelaskan makna dari filosofi tema tersebut.
“Melalui Ulin, Ulik, Usik, kami ingin mengenalkan budaya Indonesia secara menyeluruh — lewat kegiatan wisata, latihan, serta eksibisi budaya yang melibatkan peserta dari berbagai negara,” ujarnya.
Dukungan Kemenpora untuk Silat sebagai Warisan Budaya
Dukungan terhadap KISC 2025 juga datang dari Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Sri Wahyuni, yang melihat acara ini sebagai peluang besar untuk mempromosikan silat sebagai bagian dari gaya hidup sehat generasi muda.
“Semakin banyak peserta internasional yang terlibat, semakin besar peluang kita membudayakan silat sebagai olahraga asli Indonesia,” ujarnya.
Dengan konsep terpadu dan peserta lintas negara, KISC 2025 diharapkan menjadi ajang edukatif sekaligus momen penting untuk memperkuat posisi pencak silat sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia di mata dunia.