BANDUNG – Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Wamenkop UKM), Ferry Juliantono, menekankan pentingnya peran Corporate Forum for CSR Development (CFCD) dalam mendorong komunitas atau pelaku UKM penerima manfaat dari program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membentuk badan usaha koperasi sebagai langkah untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka.
“Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan memberikan dukungan penuh terhadap pendirian koperasi sebagai badan usaha untuk komunitas UKM,” ujar Wamenkop pada acara Indonesia Sustainable Development Goals Awards (ISDA) 2024 di Jakarta, Kamis (28/11) melalui keterangan resmi.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa Kemenkop juga menyediakan layanan permodalan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM), yang kini difokuskan untuk mendanai koperasi-koperasi produsen dan kegiatan produktif lainnya, dengan tujuan mengurangi pembiayaan untuk koperasi simpan pinjam.
“Kami telah meminta LPDB-KUMKM untuk mengalokasikan 80% dananya untuk membiayai koperasi produsen dan sektor yang lebih produktif,” tambah Ferry.
Selain itu, Wamenkop juga mengungkapkan program transformasi koperasi yang bertujuan untuk mengembangkan koperasi tidak hanya sebagai penyedia bahan baku, tetapi juga bahan industri. Program ini mendukung keberlanjutan ekonomi dan pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yang sejalan dengan upaya koperasi dalam mendorong kemakmuran, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan.
“Koperasi memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan memastikan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Terkait dengan program Swasembada Pangan yang menjadi prioritas Kabinet Merah Putih, Ferry menekankan pentingnya koperasi dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan. Kemenkop berkomitmen mendorong koperasi untuk berperan dalam mengurangi impor pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis, yang tidak hanya bertujuan mengurangi stunting, tetapi juga membuka peluang pasar baru bagi ekonomi rakyat, LSM, UMKM, dan koperasi.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah kesempatan besar bagi koperasi untuk terlibat dalam penyediaan bahan baku, olahan, dan layanan dapur untuk memasok makanan siap saji yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah,” kata Ferry.
Sekretaris Jenderal CFCD, Prof Hardinsyah, menambahkan bahwa SDGs mencakup pengembangan peluang usaha, pengentasan kemiskinan, dan mengatasi kelaparan melalui pembangunan sektor pertanian dan pangan. Dalam konteks ini, koperasi memiliki peran besar dalam menciptakan lapangan kerja dan usaha, serta membantu mengentaskan kemiskinan.
Prof Hardinsyah juga berharap perusahaan-perusahaan yang menjalankan program CSR dapat lebih banyak membangun dan mengembangkan koperasi, yang akan menjadi wadah bagi UKM dan kelompok petani untuk mengembangkan usaha mereka.
“Koperasi akan memperkuat upaya UKM dan kelompok petani dalam menjalankan usahanya dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar,” tutup Prof Hardinsyah.
Sejak 2020 hingga November 2024, Kemlu bersama Perwakilan RI telah menyelesaikan 5.118 kasus online scam…
BANDUNG - KAI menerima kunjungan resmi dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabian Penone, di…
Sebanyak 423 kepala keluarga atau 1.260 jiwa terdampak banjir akibat luapan air sungai. SATUJABAR, JAKARTA…
SATUJABAR, BANDUNG-- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di lima daerah di wilayah Jawa Barat,…
Kegiatan monitoring itu berlangsung di 26 PPK yang ada di Kabupaten Indramayu. SATUJABAR, INDRAMAYU --…
Selain dengan konsep pada umumnya, tak sedikit kafe di Bandung yang memanjakan pengunjungnya dengan konsep…
This website uses cookies.