BANDUNG – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/WakaBekraf) Irene Umar menghadiri malam puncak The 19th MarkPlus Conference yang digelar di Grand Ballroom Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (5/12/2024). Dalam acara yang mengusung tema “Reimagining Marketing,” Wamenekraf Irene menyampaikan apresiasi atas kontribusi konferensi tersebut dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif, khususnya subsektor musik.
Acara ini dihadiri oleh ribuan partisipan, lebih dari 100 perusahaan, dan lebih dari 50 panelis yang membahas perkembangan dan tren terkini dalam dunia pemasaran. Dalam sambutannya, Irene Umar menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif sebagai new engine of growth, dengan fokus utama pada subsektor musik.
“Para pejuang ekraf yang sudah bekerja keras, terutama di sektor musik, tidak sendiri. Pemerintah selalu siap menemani dan mendukung upaya mereka untuk terus mengembangkan sektor ini menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi yang baru,” ujar Wamenekraf Irene dalam sambutannya.
Irene juga menekankan pentingnya musik dalam ekosistem ekonomi kreatif, yang tidak hanya mendukung industri musik itu sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai sektor lainnya, seperti iklan, konten digital, penerbitan, dan gim. “Musik adalah bahasa universal, seperti halnya cinta. Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu menemukan musik, baik saat berbelanja daring, membaca buku, maupun bermain gim. Musik telah menjadi aset penting dalam kolaborasi lintas sektor ekonomi kreatif,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Irene juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong inovasi dan menciptakan hal-hal baru dalam ekonomi kreatif agar tetap relevan dan berdampak bagi masyarakat. “Ekonomi kreatif Indonesia harus kita seriuskan. Kami berkomitmen untuk melakukan inovasi dan reimagining apa yang sesungguhnya dapat dilakukan oleh sektor ini,” tambah Irene dilansir situs Kemenparekraf.
Sementara itu, Rian Ekky Pradipta, vokalis dari grup musik D’Masiv yang juga aktif dalam sektor ekonomi kreatif, menyambut baik kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri musik. Rian mengungkapkan bahwa musisi tidak hanya berperan sebagai seniman, tetapi juga bagian dari komunitas yang lebih besar. Ia berharap kolaborasi ini dapat membawa dampak positif, tidak hanya untuk subsektor musik, tetapi juga untuk masyarakat luas.
“Kami di sini bukan hanya sebagai musisi, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar. Dengan kolaborasi seperti ini, kami yakin bisa membawa pesan perdamaian di tengah masyarakat,” kata Rian.
Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri musik diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, memperkuat industri musik Indonesia, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.