BANDUNG – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan identitas utama Kabupaten Garut sekaligus kunci dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan tanam padi serentak di 14 provinsi yang dipusatkan di Jalan Letjen Ibrahim Adjie, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (23/4).
“Pertanian adalah identitas kita. Itu yang akan membuat kita jadi lebih berdaya dengan ketahanan pangan,” ujar Putri dalam sambutan yang dikutip Humas Kabupaten Garut.
Ia menyebut, pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Garut, dan pemerintah daerah akan terus berupaya memperkuat kesinambungan antara sektor pertanian dengan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Wabup Putri juga menyoroti pentingnya mendorong tumbuhnya industri pengolahan hasil pertanian di Garut. Langkah ini, menurutnya, sejalan dengan program pemerintah pusat di sektor industri serta sebagai respons atas tantangan global, di mana sektor non-pertanian kerap kalah bersaing di pasar internasional.
Dalam kesempatan itu, Putri juga memberikan arahan kepada Dinas Pertanian dan jajaran Forkopimda serta Forkopimcam untuk terus menjaga stabilitas harga, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat keamanan pangan. Ia berharap, ke depan Garut bisa semakin mengukuhkan diri sebagai kabupaten agraris yang hebat.
“Semoga selanjutnya Garut bisa terus mewujudkan cita-cita menjadi Kabupaten yang Hebat,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, melaporkan bahwa wilayah Garut memiliki luas administratif mencapai 374.700 hektar, di mana sekitar 48.000 hektar merupakan lahan sawah. Jenis sawah yang dimiliki meliputi sawah tadah hujan, irigasi teknis, dan setengah irigasi teknis.
Pada kegiatan tanam padi serentak kali ini, lahan yang ditanami termasuk dalam kategori irigasi teknis. Haeruman menjelaskan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Garut mendapatkan alokasi irigasi perkompaan dari pemerintah pusat di 133 titik, bekerja sama dengan TNI, untuk menunjang lahan sawah tadah hujan. Selain itu, pembangunan irigasi perpipaan, sumur tanah dangkal, dan dalam juga dilakukan untuk menunjang swasembada pangan.
Target luas tanam tahun 2025 di Garut mencapai 106.041 hektar. Hingga Maret 2025, realisasi tanam telah mencapai 69.353 hektar, dan hingga April, dari target 12.856 hektar, sudah tercapai 8.810 hektar atau sekitar 68 persen. Haeruman optimistis produksi padi tahun ini akan surplus dan mampu memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun memasok ke wilayah lain.
Gerakan tanam yang dilakukan hari ini juga menandai dimulainya musim tanam kedua. Pemkab Garut bersama jajaran terkait akan terus memberikan pendampingan kepada petani untuk memastikan keberhasilan panen serta terwujudnya swasembada pangan sesuai visi misi pemerintah daerah dan program Asta Cita Presiden RI.