BANDUNG – LRT Jabodebek, layanan transportasi massal berbasis rel pertama di Indonesia yang beroperasi otomatis tanpa masinis, terus berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi penumpangnya. Dalam semangat Hari Sumpah Pemuda ke-96, kehadiran Train Attendant menjadi simbol dedikasi generasi muda Indonesia dalam memberikan pelayanan unggul.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menjelaskan pentingnya peran Train Attendant dalam menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang. Meskipun operasionalnya otomatis, kehadiran mereka memberikan sentuhan manusiawi yang tak tergantikan oleh teknologi.
LRT Jabodebek mengutamakan standar layanan dan keamanan tertinggi. Train Attendant memiliki dua peran utama: mengawasi penumpang dan menangani situasi darurat. Dengan 122 Train Attendant bersertifikasi, mereka siap mengambil alih peran masinis jika diperlukan dan memastikan perjalanan tetap nyaman.
Proses menjadi Train Attendant melibatkan pelatihan intensif selama enam bulan, mencakup teori, praktik, dan ujian sertifikasi. Mereka juga harus memenuhi kualifikasi kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan.
Train Attendant memiliki tanggung jawab penting dalam kelancaran operasional, termasuk memberikan perhatian khusus kepada penumpang prioritas. Dalam situasi darurat, mereka dilatih untuk mengoperasikan kereta secara manual demi keselamatan penumpang.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi setiap penumpang. Kehadiran Train Attendant adalah wujud nyata dedikasi kami untuk memberikan layanan berkelas dengan sentuhan manusia,” ungkap Mahendro melalui keterangan resmi.
Dengan menggabungkan teknologi canggih dan layanan manusiawi, LRT Jabodebek tidak hanya menawarkan transportasi, tetapi juga pengalaman yang membuat penumpang merasa aman dan dihargai.