BANDUNG – Tradisi Babarit di Kelurahan Cijoho Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.
Sebuah acara yang digelar berbarengan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1446 H.
Di desa itu, tampak kemeriahan warga yang memadati jalan sepanjang 200 m2 yang ditutup dengan terpal.
Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar yang mewakili PJ Bupati, turut hadir bersama warga.
Ia menikmati sajian nasi kebuli lengkap dengan miun, sambel, dan urab, bersama ribuan warga yang berkumpul di sepanjang jalan Demang, Lingkungan Buana.
Sekda Dian menjelaskan bahwa tradisi Babarit merupakan ungkapan syukur kepada Allah SWT atas berkah yang diberikan, termasuk rezeki berupa makanan dan minuman, serta perlindungan dari segala bencana.
Tradisi ini juga dianggap sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahim dan persaudaraan di antara warga.
Menurutnya, semangat kebersamaan akan semakin menguatkan rasa kepedulian sosial.
“Seperti yang terlihat di lingkungan Buana, Kelurahan Cijoho. Saya berharap tradisi ini dapat dilestarikan dan dijaga, serta diwariskan kepada generasi muda di era digital ini,” ucapnya dilansir dari situs Pemkab Kuningan.
Sekda Dian juga mengatakan bahwa kegiatan Babarit yang dipadukan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, menjadi momen refleksi bagi umat Muslim untuk mengevaluasi perjalanan spiritual mereka agar menjadi lebih baik.
pihaknya berharap masyarakat dapat memahami tiga dimensi waktu: mengenang hari kemarin, introspeksi diri di hari ini, dan merencanakan masa yang akan datang.
Lurah Cijoho Eman Sulaeman mengapresiasi kekompakan para ketua RT dan masyarakat dalam menjaga tradisi ini, yang juga dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur melalui doa yang dipanjatkan.
Tradisi Babarit di RT 15 dan 16 Kelurahan Cijoho ini menjadi bukti nyata keberagaman budaya yang terus dijaga dan dirayakan oleh masyarakat Kuningan.