Berita

Terjerat Judol, Kades di Kuningan Korupsi Dana Desa Ratusan Juta

SATUJABAR, KUNINGAN–Seorang kepala desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, diduga melakukan korupsi dana desa akibat terjerat bermain judi online (judol). Dana desa dikorupsi hingga merugikan negara sebesar Rp.180 juta lebih.

Kepala Desa Gunungaci, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, berinisial ME, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana desa. ME ditetapkan tersangka bersama Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Gunungcaci, berinisial DA, oleh Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuningan.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Kuningan, Brian Kukuh Mediarto, berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang dikumpulkan, Kepala Desa bersama Kaur Keuangan Desa Gunungcaci, ditetapkan tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi dana desa. Dana desa yang diselewengkan, memotong dana Tunjangan Kinerja Perangkat Desa dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahun anggaran 2021 hingga tahun 2024.

“Modus dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan kedua tersangka, dengan sengaja melakukan pemotongan Tunjangan Kinerja Perangkat Desa dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD). Dana tersebut seharusnya diterima tanpa potongan oleh perangkat desa dan masyarakat,” ujar Brian kepada wartawan, Senin (06/10/2025).

Brian mengungkapkan, perbuatan kedua tersangka telah merugikan keuangan negara sebesar Rp. 182.062.000. Kasus dugaan tindak pidana korupsi Kepala Desa tersebut, sebelumnya dilaporlan masyarakat ke Kejari Kuningan.

Kedua tersangka bersama-sama menyalahkangunakan jabatannya, menyelewengkan dana desa juga hasil audit inspektorat hingga ditemukan ada kerugian negara.

Kedua tersangka mengakui, menggunakan dana desa secara bersama-sama. Modus penyelewenganz sengaja memotong anggaran, karena gaya hidup dan terjerat bermain judi online (judol)

Kedua tersangka melanggar Pasal 2 ayat 1, junto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, junto Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP junto Pasal 64 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Kedua tersangka yang dilakukan penahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Kuningan, terancan hukuman pidana minimah empat tahun hingga maksimal 20 tahun kurungan penjara.

Editor

Recent Posts

Rekomendasi Saham Rabu (8/10/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Rabu (8/10/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

2 menit ago

Getok Parkir Seenaknya! Warung Nasi Ibu Imas Teriak Minta Tolong Pemkot Tertibkan

SATUJABAR, BANDUNG - Warung Nasi Ibu Imas yang terletak di Jalan Balonggede Kota Bandung menjadi…

24 menit ago

KONI Ajak Perwosi Gaspol! Saatnya Perempuan Indonesia Unjuk Gigi di Dunia Olahraga

SATUJABAR, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PP Perwosi) menggelar Musyawarah Nasional…

44 menit ago

Pariwisata Sumbang Rp 900 Miliar PAD Kota Bandung 2024

Berdasarkan data tahun 2024, kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD Kota Bandung mencapai sekitar Rp900 miliar,…

1 jam ago

Konflik Berlanjut, Bandung Zoo Ditutup Sementara!

SATUJABAR, BANDUNG - Pemkot Bandung mendorong penyelesaian damai di antara dua pihak yayasan yang tengah…

1 jam ago

Senator Agita Serahkan Bantuan untuk Korban NAPZA di Kabupaten Bandung

SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…

1 jam ago

This website uses cookies.