SATUJABAR, BANDUNG – Tabrakan KA Turangga dengan kereta komuter Bandung-Cicalengka terjadi di sekitar Stasiun Haurpugur Cicalengka Kabupaten Bandung.
Kabar tabrakan KA Turangga jurusan Bandung Surabaya dengan komuter itu beredar di berbagai media sosial Jum’at pagi (5/1/2014).
Terlihat lokomotif kereta api komuter ringsek di bagian depan bertabrakan dengan lokomotif turangga.
Informasi sementara dari pihak kepolisian terkait tabrakan kereta api Turangga, sebanyak 1 orang dari KAI dilaporkan meninggal.
Terdapat penumpang yang terluka namun belum ada keterangan resmi dari KAI maupun pihak terkait musibah tabrakan ini.
SEKILAS KA TURANGGA
KATurangga adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif juran Bandung–Surabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.
Rangkaian KA menempuh jarak sejauh 696 km dalam waktu sekitar 10 jam 14 menit.
KA berangkat dari stasiun awal pada malam hari dan tiba di stasiun akhir pada pagi hari.
KA ini berlawanan dengan kereta api Argo Wilis.
KA Turangga pertama kali beroperasi pada 1 September 1995 melayani rute Bandung-Surabaya dengan layanan kelas bisnis plus dan eksekutif.
Sejak 11 Oktober 1999, hanya melayani kelas eksekutif dan beroperasi menggunakan rangkaian kereta baru dari INKA keluaran 1999.
Sedangkan rangkaian kelas bisnisnya dimutasi ke Malang untuk pengoperasian kereta api Gajayana.
Sejak 19 Januari 2009, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta hasil penyehatan kereta buatan tahun 1960.
Sejak pertengahan tahun 2018, rangkaian kereta berbahan baja nirkarat buatan Industri Kereta Api (INKA) digunakan untuk pengoperasian kereta api Turangga.
RUTE SEMPAT DIPERPANJANG
Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Kereta Api Indonesia mulai tanggal 1 Desember 2019, rute kereta api Turangga diperpanjang hingga Stasiun Gambir.
Per 1 September 2020, rute kereta api ini dikembalikan lagi menjadi seperti semula karena okupansi rute Bandung–Jakarta dan sebaliknya turun akibat Covid-19.
Mulai Tanggal 28 September 2022, di Hari Ulang Tahun PT Kereta api Indonesia ke 77 Tahun, KA Turangga dinaikan kecepatan dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam.
Mulai Tanggal 1 Juni 2023 bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023, KA Turangga akan saling bertukar rangkaian dengan Kereta api Argo Wilis.
Yang direncanakan 2 Trainset Kereta api Turangga ini akan dimutasi 1 Trainset ke Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) untuk keperluan pengoperasian Kereta api Manahan.
Sedangkan 1 Trainset nya lagi telah dimutasi ke Depo Kereta Bandung (BD).
Itupun KA Turangga juga diambil alih operasional ke Daerah Operasi II Bandung dari Daerah Operasi VIII Surabaya.
Pada tanggal 3 Juni 2023, dua hari setelah pemberlakuan Gapeka 2023 diikuti peluncuran layanan bagi kereta api lintas barat yaitu Argo Parahyangan.
Rangkaian kereta Panoramic di kereta api Argo Wilis dan Turangga di jalur selatan Pulau Jawa kini beroperasi setiap akhir pekan dan hari libur nasional.
KA itu tercatat dengan nomor KA 5 dan 6 untuk KA Argo Wilis serta nomor 65 dan 66 untuk KA Turangga.
Sumber: Wikipedia, berbagai sumber