Berita

Sumedang Tembus Tiga Besar Nasional dalam Pesantren Award 2025

SATUJABAR, SUMEDANG — Kabupaten Sumedang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Berdasarkan hasil sidang pleno Tim Penilai Pesantren Award 2025 yang digelar pada 18 September lalu, Sumedang berhasil masuk tiga besar kategori Kepala Daerah, bersanding dengan Kabupaten Bantaeng (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Kendal (Jawa Tengah).

Pesantren Award merupakan ajang apresiasi yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI untuk mengapresiasi dedikasi kepala daerah dalam mendukung kemajuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam di wilayahnya. Ajang ini terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori santri, kepala daerah, dan gubernur.

 

Komitmen Sumedang Dinilai Konsisten dan Inovatif

Masuknya Sumedang dalam tiga besar nasional menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten dalam menjadikan pesantren sebagai pilar penting pembangunan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Alhamdulillah, Sumedang yang awalnya masuk tujuh besar kini berhasil menembus tiga besar. Jawa Barat diwakili oleh Sumedang, dan ini berkat keunikan serta konsistensi kebijakan Pemda dalam mendukung pesantren,” ujar Kepala Kemenag Sumedang, Hamzah Rukmana, saat rapat pematangan materi ekspose Pesantren Award di Ruang Bupati, Senin (23/9).

Hamzah menjelaskan bahwa Sumedang memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi nilai lebih dalam penilaian, di antaranya:

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pesantren

Peraturan Bupati Nomor 117 Tahun 2023

MoU strategis dengan Kementerian Agama Sumedang, yang belum dimiliki daerah lain

Program insentif untuk pimpinan dan ustaz pesantren

Hibah pemberdayaan ekonomi pesantren

Pilot project pesantren berbasis digital, ekonomi, dan pangan

 

Bupati Siap Paparkan Program Unggulan di Jakarta

Tahap akhir penilaian Pesantren Award 2025 akan digelar pada Rabu, 25 September 2025 di Jakarta, dalam bentuk presentasi langsung oleh kepala daerah.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dijadwalkan memaparkan berbagai kebijakan unggulan, mulai dari regulasi daerah tentang pesantren, kepastian hukum, fasilitasi fungsi pendidikan dan dakwah, hingga program kolaboratif dengan Kementerian Agama dan strategi keberlanjutan.

“Prestasi ini bukan hanya milik pemerintah daerah, tapi juga seluruh masyarakat Sumedang, khususnya keluarga besar pesantren. Saya berkomitmen untuk terus memperkuat peran pesantren melalui kebijakan yang nyata, berkelanjutan, dan kolaboratif,” tegas Dony.

“Insyaallah, kami akan memberikan presentasi terbaik di Jakarta demi membawa nama baik Sumedang dan Jawa Barat,” tambahnya.

Ajang Pesantren Award 2025 diharapkan menjadi pemicu semangat bagi daerah lain untuk semakin aktif memberdayakan pesantren sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa.

Editor

Recent Posts

Padu Padan Festival Kuliner Pedas (Fedas) dan Roadshow Pelayanan Publik

SATUJABAR, GARUT - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka pelaksanaan Roadshow Pelayanan Publik…

10 jam ago

Tradisi Saptuan, Ikhiar Menghidupkan Geoteater Rancakalong Sumedang

Gelaran Ekosistem Budaya Kasumedang menghidupkan panggung Geoteater Rancakalong, Sabtu (15/11/2025). Beragam kesenian seperti Terbangan, Tarawangsa,…

10 jam ago

Kampanye Literasi Buku Lewat Musik Ala Disarpus Kota Bandung

SATUJABAR, BANDUNG - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggaungkan…

11 jam ago

10 Kreator Terbaik Diganjar Penghargaan Oleh Pemkot Bandung, Siapa Saja?

SATUJABAR, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran…

11 jam ago

Piala Presiden Bulutangkis U-15 2025: Kota Bandung Gudangnya Para Juara

SATUJABAR, BANDUNG - Kota Bandung kembali menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi. Kali ini, Final…

11 jam ago

Di Bandung Wamenpora Taufik Hidayat Tutup Turnamen Piala Presiden Bulutangkis U-15

SATUJABAR, BANDUNG - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat berharap…

11 jam ago

This website uses cookies.