BANDUNG – Kabupaten Sumedang semakin dekat dengan pencapaian ambisi besar untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Dalam rapat koordinasi dan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Sumedang yang digelar di Ruang Kerja Bupati, Penjabat Bupati Sumedang, Yudia Ramli, bersama para kepala dinas, Asisten Pemerintahan dan Kesra Asep Uus, serta kepala bagian terkait, membahas pencapaian target prioritas akhir tahun 2024.
Sorotan utama dalam rapat tersebut adalah upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, dengan target mencapai angka nol persen. Dari total 3.936 Kepala Keluarga (KK) yang sebelumnya teridentifikasi dalam kategori kemiskinan ekstrem, kini hanya tersisa dua KK yang perlu penanganan lebih lanjut. “Kami optimistis dapat mencapai nol persen kemiskinan ekstrem di akhir Desember. Tinggal dua KK yang harus ditangani, dan upaya terakhir ini akan melibatkan pihak-pihak yang mampu menanggung kebutuhan mereka,” ujar Yudia Ramli.
Penanganan terhadap dua KK tersisa cukup kompleks, salah satunya melibatkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Meskipun demikian, Yudia optimistis dengan koordinasi lintas sektor dan dukungan penuh dari perangkat daerah, target ini bisa tercapai sesuai waktu yang direncanakan.
Plt. Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapppeda, Deni Suhandani, menegaskan bahwa penghapusan kemiskinan ekstrem hingga nol persen merupakan hasil kerja keras bersama dan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.
“Bapppeda memastikan seluruh program penanganan kemiskinan ekstrem berjalan efektif dan terintegrasi dengan baik. Kolaborasi antara perangkat daerah, mitra kerja, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan target ini,” kata Deni dikutip situs Pemkab Sumedang.
Sumedang berharap dengan langkah-langkah strategis yang sedang dijalankan, kabupaten ini akan mencapai target bebas kemiskinan ekstrem pada akhir tahun ini.