BANDUNG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III menjadi IV atau ‘Awas’ per 3 November 2024, pukul 24.00 Wita.
Keputusan ini diambil setelah terpantau adanya peningkatan kegempaan vulkanik dan letusan yang berlangsung selama 1.450 detik pada Minggu malam, pukul 23.57 Wita.
Letusan gunung berapi yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini telah mengakibatkan enam orang meninggal dunia, semua korban berasal dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Aktivitas vulkanik ini berdampak pada sejumlah desa di tiga kecamatan, termasuk Kecamatan Wulanggitang, Ile Bura, dan Titehena.
Sebanyak enam desa di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang, terkena dampak.
Sementara di Kecamatan Ile Bura, empat desa terdampak, dan di Kecamatan Titehena juga terdapat empat desa yang terpengaruh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat populasi yang terdampak mencapai 2.734 Kepala Keluarga (KK) atau 10.295 jiwa, dengan rincian 2.527 KK (9.479 jiwa) di Kecamatan Wulanggitang dan 207 KK (816 jiwa) di Ile Bura. Masyarakat di Desa Dulipali dan Desa Lewolaga telah menyiapkan sekolah sebagai lokasi pengungsian.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga telah memperpanjang status siaga darurat bencana Gunung Lewotobi Laki-laki selama 96 hari.
Hal itu mulai dari 27 September hingga 31 Desember 2024, sesuai dengan Keputusan Bupati Flores Timur.
Rekomendasi
- Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung terlarang beraktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi, serta di sektor-sektor tertentu.
- Masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu yang tidak jelas sumbernya.
- Waspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung saat terjadi hujan deras.
- Penggunaan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan bagi mereka yang terdampak hujan abu.
- Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki dan PVMBG di Bandung.
Pihak berwenang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk resmi demi keselamatan bersama.
BACA JUGA:
Aktivitas Kegempaan Gunung Lamongan Meningkat, Masyarakat Agar Waspada