BANDUNG: Pemerintah Kota Bandung menyiapkan dana Rp9,291 miliar rupiah untuk digunakan dalam berbagai kegiatan penanggulangan dampak inflasi akibat kenaikan BBM.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan dana tersebut akan dialokasikan untuk mengadakan pasar murah, operasi pasar yang akan menyasar seluruh kecamatan di Kota Bandung.
“Akan ada kegiatan operasi pasar dan pasar murah. Saya minta untuk diambil tindakan dan langkahnya dengan pihak kewilayahan. Kita minta operasi pasar dan pasar murah di 30 kecamatan,” katanya.
“Operasi pasar sasarannya jelas koordinasi denga dinsos dan kewilayahan. Sasarannya masyarakat bawah secara ekonomi harus kita bantu,” imbuhnya dikutip situs Pemkot Bandung.
Selain itu, ada pula stimulus bantuan modal bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang juga terdampak kenaikan harga BBM.
“Dinas KUKM untuk program bagi pelaku informal dengan bantuan dari dana yang kita siapkan kita siapkan jumlah yang proporsional,” ungkapnya.
Pemkot Bandung juga, kata Ema sedang menyiapkan skema padat karya yang akan membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“DSDABM dan Disnaker akan ada di 30 lokasi di seluruh kecamatan. Segera direalisasikan. Sehingga ini akan masif,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga membuat program perbaikan untuk Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Ia mengatakan akan ada 72 sasaran yang akan dilaksanakan.
“saya minta ini segera ada akselerasi dansegera laporkan. Pada dasarnya dananya sudah siap. Segera semua membuat jadwal,” tutur Ema.