PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan rekor baru pada Senin, 23 Desember 2024, dengan melakukan proses ship to ship kapal curah kering tercepat dalam durasi hanya 47 menit.(FOTO: Humas Pelindo)
BANDUNG – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan rekor baru pada Senin, 23 Desember 2024, dengan melakukan proses ship to ship kapal curah kering tercepat dalam durasi hanya 47 menit.
Rekor ini tercatat antara kapal MV Nikolas D yang membongkar komoditas soybean meal sebanyak 54.980 MT dan kapal MV Darya Ruchi yang melanjutkan proses pemuatan sebanyak 43.998 MT. Durasi ini berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang tercatat 1 jam 6 menit pada Agustus 2024.
Proses ship to ship ini berlangsung meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca buruk akibat musim penghujan dan angin barat. Keberhasilan ini merupakan hasil koordinasi solid antara tim operasi PT Terminal Teluk Lamong, tim pelayanan kapal dari PT Pelindo Regional 3 dan PT Pelindo Marine Service, serta shipping agent kedua kapal. Selain itu, peran para kapten pandu yang berani dan kompeten menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran dan keamanan proses meskipun cuaca tidak mendukung.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menyampaikan bahwa koordinasi yang dilakukan jauh sebelum kegiatan kapal yang akan berlayar selesai menjadi kunci utama pencapaian ini. “Sebelum kegiatan kapal yang akan berlayar selesai, tim langsung berkoordinasi untuk kapal yang akan sandar. Dengan demikian, tim pelayanan kapal bisa lebih awal mempersiapkan kapal yang akan masuk, meskipun cuaca kurang mendukung,” ujar David.
Optimasi proses ship to ship ini telah menjadi fokus utama sejak awal tahun 2024 dan sejalan dengan arahan Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pelindo 2024 yang menekankan pentingnya percepatan ship to ship untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan. TTL telah melakukan evaluasi bertahap dengan target awal 2 jam, yang kemudian dipangkas menjadi 1 jam, dan akhirnya berhasil mencapai durasi di bawah 1 jam.
“Ship to ship yang lebih cepat ini dapat mengurangi waktu tunggu sandar, meningkatkan utilisasi tambatan, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan kinerja TTL ke depannya,” tambah David.
Untuk menjaga konsistensi, TTL bersama pihak-pihak terkait telah menyusun Standard Operating Procedure (SOP) koordinasi persiapan ship to ship sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan ini ke depannya.
“Pencapaian ini juga menjadi kado istimewa pada ulang tahun ke-11 TTL, sejalan dengan tema ‘unstoppable innovation and growth’ yang terus kami jadikan panduan untuk berkembang,” tutup David.
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
This website uses cookies.