SATUJABAR, BANDUNG — Calon Gubernur Jawa Barat (cagub Jabar) nomer urut 3 Ahmad Syaikhu meluncurkan program Teras Asih, di Kota Bandung, Rabu (3/10/2024). Program ini sebagai wadah bagi masyarakat Jabar untuk berdisikusi dan menampung aspirasi yang disampaikan terkait kehidupan dan pembangunan.
Dalam acara peluncuran yang dilakukan di Cikutra, Bandung itu, muncul berbagai aspirasi para perempuan dan tamu yang hadir. Di antaranya soal kesulitan yang dialami janda dan orang tua tunggal, hingga soal hunian murah bagi warga.
Salah satunya disampaikan Kurnianingsih (49 tahun) yang berkeluh kesah bagaimana janda harus keluar dari masalah ekonominya, sementara usaha yang dijalankan mengalami kesulitan terutama kebutuhan modal. “UMKM sebetulnya jawabannya. Namun, sampai sekarang ada kesulitan yang dihadapi, terutama permodalan,” kata warga Maleer Kota Bandung ini.
Menanggapi aspirasi warga itu, Syaikhu mengatakan, dukungan pada UMKM harus diciptakan lebih hebat lagi. Mulai dari pemasarannya secara digital, pengemasan, hingga akses permodalan yang dipermudah.
“Ini demi membuat UMKM, apalagi yang dijalankan oleh para janda yang termasuk kelompok rentan bukan hanya bertahan, tapi lebih berkembang,” kata Syaikhu.
Lebih dari itu, Syaikhu berjanji ketika terpilih akan mendorong dan mendukung Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk terus bergerak memperhatikan masyarakat. Termasuk anak yatim piatu dan janda rentan yang seharusnya memiliki hak perhatian yang sama oleh pemerintah.
Hunian Warga
Terkait penyediaan hunian, Syaikhu mengatakan, perlu didirikan perumahan susun (rusun) oleh pemerintah, di tengah keterbatasan lahan pemerintah daerah yang bisa dipadukan dengan program nasional dari Kementerian PUPR. Pemerintah daerah tingkat provinsi, termasuk kota/kabupaten, berada dalam kapasitas untuk penyediaan lahan guna dibangun rusun yang bisa meringankan dan menjawab kebutuhan masyarakat.
“Saya optimistis, pemerintah provinsi dan kota/kabupaten saya kira mampu untuk menyelenggarakan lahan-lahan yang siap untuk dibangun oleh PUPR. Insya Allah ini akan meringankan beban masing-masing,” ujar mantan anggota DPR ini.
Terkait Teras Asih sendiri, Syaikhu mengatakan, akan menyebarkannya di seluruh kota/kabupaten Jawa Barat, guna memudahkan masyarakat untuk mengungkapkan aspirasinya.
Karena dengan konsep ini, dikatakan Syaikhu, mampu menghilangkan sekat antara kepala daerah dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan masukan kepada pemerintah dengan lebih mudah.
Sementara dalam kesempatan berbeda, saat berada di Kabupaten Karawang, Syaikhu menekankan pentingnya pembangunan perekonomian desa yang dilakukan pemuda adalah hal yang cukup penting.
Dikatakannya, meski desa jauh dari ibu kota, tapi dengan semangat dan inovasi yang dimiliki oleh pemuda, desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. “Urbanisasi bukan satu-satunya jalan. Pertumbuhan ekonomi bisa datang dari desa seperti dengan tekad kuat dalam bidang pertanian dan perkebunan, bisa tumbuh bersama untuk Karawang, Jabar, dan Indonesia,” katanya.
“Melalui Teras Asih, ini adalah konsep dimana kita bertemu dengan masyarakat dalam kondisi yang lebih santai, penuh kebersamaan dan masyarakat juga tidak sungkan untuk menyampaikan aspirasi apa yang akan mereka kemukakan,” ujarnya.
“Dan nyatanya tadi betul-betul banyak aspirasi-aspirasi yang saya terima tangkap dari masyarakat di kota Bandung. Ke depan kita upayakan pertemuan di setiap kota, kabupaten dengan konsep seperti ini, hingga ke tingkat RW,” ucapnya.
Peserta Pilgub Jabar
Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara Syaikhu-Ilham diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Adapun Dedi-Erwan, mendapatkan dukungan partai terbanyak, yakni Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), serta hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo. (yul)