SATUJABAR, BANDUNG – Kepolisian Sektor (Polsek) Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, berhasil menyelamatkan seekor macan tutul berkelamin jantan di Kampung Cikalaces, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Rabu (27/12/2023).
Tindakan penyelamatan terhadap satwa liar tersebut, setelah petugas Polsek Kalibunder bekoordinasi dan bekerjasama dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.
Tindakan penyelamatan terhadap seekor macan tutul berkelamin jantan, berawal dari penemuan yang dilaporkan warga ke petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Kalibunder, pukul 07.20 WIB.
Satwa liar tersebut ditemukan setelah terjerat perangkap babi liar milik warga.
Tindakan penyelamatan macan tutul oleh petugas Polsek Kalibunder dipimpin langsung Kapolsek, Iptu Taufick Hadian.
Penyelamatan setelah berkoordinasi dengan BKSDA Jawa Barat, mendapat apresiasi dari Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede.
Kapolsek Kalibunder, Iptu Taufick Hadian menjelaskan, dari laporan warga langsung ditindaklanjuti fokus pengecekan atas temuan macan tutul yang terjerat perangkap babi liar milik warga sekitar.
Macan tutul berhasil diselamatkan setelah pihak BKSDA menerjunkan tim evakuasi dari Pusat Penyelamat Satwa Cikananga (PPSC) Nyalindung, Sukabumi, lengkap dengan tim dokter hewannya.
“Proses evakuasi dilakukan petugas, setelah macan tutul terlebih dahulu ditembak bius,” ujar Taufick
Setelah berhasil dievakusi, sekitar pukul 15.00 WIB, tim dokter hewan dari PPSC Nyalindung langsung melakukan pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan, macan tutul dalam kondisi sehat.
Rencananya, macan tutul akan dirawat di PPSC Nyalindung. Upaya penyelamatan macan tutul hasil sinergi antara pihak kepolisian, BKSDA, dan PPSC Nyalindung ini, sebagai wujud menjaga keseimbangan alam dan melindungi satwa liar di wilayah Sukabumi.
CIRI-CIRI MACAN TUTUL JAWA
Dibandingkan dengan subspesies macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil.
Subspesies ini pada umumnya memiliki tutul seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berpola mirip bunga yang hanya terlihat di bawah cahaya terang.
Hewan ini memiliki dua ragam warna kulit yaitu berwarna terang (jingga) dan hitam (Melanisme) atau lazim disebut macan kumbang.
Frekuensi melanisme macan tutul jawa relatif tinggi, dimana hal ini disebabkan oleh satu alel resesif yang dimiliki oelh macan tutul.
Rambut hitam macan tutul jawa sangat membantunya dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap.
Macan kumbang betinanya berciri serupa namun berukuran lebih kecil dari yang jantan.