BANDUNG – Pada tahun 2022, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Indonesia tercatat sebesar Rp5.714,97 triliun, mengalami peningkatan 8,49 persen dibandingkan dengan tahun 2021. PMTB Indonesia sebagian besar terdiri dari bangunan, yang memberikan kontribusi terbesar sebesar 63,95 persen. Diikuti oleh mesin dan perlengkapan (16,22 persen), kendaraan (7,38 persen), Cultivated Biological Resources (CBR) (5,74 persen), peralatan lainnya (4,79 persen), dan produk kekayaan intelektual (1,92 persen).
Dari sisi sektor institusi, sektor swasta menjadi penyumbang terbesar terhadap PMTB dengan kontribusi mencapai 88,62 persen pada tahun 2022. Sementara itu, sektor pemerintah dan badan usaha milik negara masing-masing memberikan kontribusi sebesar 7,60 persen dan 3,79 persen. Lapangan usaha yang mencatatkan nilai PMTB tertinggi pada tahun 2022 adalah industri pengolahan, real estate, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Stok Kapital Bruto (SKB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2022 tercatat mencapai Rp74.342,96 triliun, meningkat 9,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar stok kapital ini juga didominasi oleh bangunan, yang menyumbang 73,60 persen, diikuti oleh mesin dan perlengkapan (10,40 persen), CBR (6,05 persen), kendaraan (4,71 persen), produk kekayaan intelektual (2,72 persen), dan peralatan lainnya (2,52 persen). Selama periode 2011–2022, rata-rata pertumbuhan SKB atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar 5,95 persen per tahun.
Selain itu, Stok Kapital Neto (SKN) ADHB pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp40.294,35 triliun, mengalami kenaikan sebesar 9,03 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Seperti halnya SKB, komponen terbesar dari SKN juga berasal dari bangunan, dengan kontribusi 78,98 persen. Mesin dan perlengkapan menyumbang 7,68 persen, diikuti oleh CBR (4,86 persen), kendaraan (3,65 persen), produk kekayaan intelektual (3,08 persen), dan peralatan lainnya (1,75 persen). Pertumbuhan rata-rata SKN ADHK selama 2011–2022 adalah sebesar 5,94 persen per tahun.
Peningkatan PMTB dan stok kapital ini mencerminkan pertumbuhan investasi dan aset yang mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.