BANDUNG – Pj Bupati Sumedang ajak Muhammadiyah sinergi entaskan kemiskinan ekstrem.
Hal itu dikatakan Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli saat membuka kegiatan Ideopolitor dan Silaturahmi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumedang di Gedung Negara, Sabtu (11/5).
“Sesuai instruksi Presiden dan Pj. Gubernur melalui Perpres dan Pergub, saya selaku Pj. Bupati diperintahkan untuk menghapus kemiskinan ekstrem, karena Sumedang merupakan Kabupaten Percontohan untuk menghapus kemiskinan ekstrem di tahun 2024,” ujarnya dilansir sumedangkab.go.id.
Sesuai dengan target yang telah ditetapkan, lanjutnya, kemiskinan ekstrem di Sumedang harus nol persen pada Desember 2024.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa kemiskinan ekstrem hanya bisa kita kendalikan dengan program yang ekstrem juga,” kata Yudia.
Yudia menuturkan, miskin ekstrem adalah masyarakat yang mempunyai penghasilan Rp. 280 ribu per bulan. Apalagi jika ditambah dengan tangggungan hidup kepala kelurganya lebih dari dua orang.
“Untuk itu, pemerintah akan berupaya dengan berbagai program dalam penghapusan kemiskinan ekstrem, salah satunya dengan melibatkan para alim ulama Muhammadiyah,” tuturnya.
Yudia berharap kontribusi Muhammadiyah dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dapat dirasakan.
“Karena saat ini sudah terdata ada 4.858 orang atau 954 KK yang termasuk golongan miskin ekstrem yang tersebar di 8 kecamatan. Insyaallah dengan keterlibatan perangkat daerah dan jajaran Muhammadiyah Kabupaten Sumedang, kemiskinan ekstrem di Sumedang dapat dihapuskan sesuai dengan target,” terangnya.
Yudia menambahkan, kehadiran Muhammadiyah merupakan perjuangan dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Sumedang.
“Dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak, termasuk di dalamnya jajaran organisasi Muhammadiyah, saya selaku Pj. Bupati optimistis bahwa kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumedang akan nol persen pada bulan Desember,” imbuhnya.
PROBLEM SOLVING
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Ahmad Dahlan yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Muhammadiyah membangun Visi sebagai gerakan Islam berkemajuan yang dilakukan di internal Muhammadiyah.
“Ketika menjadi objek kegiatan di Muhammadiyah, maka Muhammadiyah akan menghadirkan ciri dakwahnya yaitu dakwah problem solving.,” tuturnya
Oleh karena itu, pihaknya tak segan untuk berkolaborasi untuk turut menghapus kemiskinan ekstrem melalui perogram yang ada. “Kami mengajak kepada segenap warga masyarakat dan pemerintah, kira-kira pola apa yang harus kita laksanakan untuk mengentaskan kemiskinan dengan pemberdayaan dan memperbanyak lagi amal usaha lainnya seperti berkegiatan ekonomi,” ujarnya.
Dirinya berharap Muhammadiyah menjadi kontributor yang signifikan bagi melaksanakan Visi Indonesia Maju.
“Kita harapa Pemda Sumedang berada di suasana yang apresiatif dan bermuatan peradaban. Artinya kita banyak bersilaturahmi dan berkomunikasi untuk betul-betul memajukan Sumedang, serta merumuskan bersama hal-hal yang paling mungkin bisa dilakukan di Sumedang,” katanya.