SATUJABAR, BANDUNG – Pj Bupati Garut pimpin apel pagi di Halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Kamis (28/3/2024).
Dalam arahannya, Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyatakan Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah dengan potensi bencana tinggi.
Menurutnya, pada saat musim hujan seringkali terjadi banjir dan longsor, sementara pada musim kemarau kerap kali terjadi kekeringan.
“Kabupaten Garut sering mengalami banjir dan longsor pada musim hujan serta kekeringan saat musim kemarau,” ungkapnya dilansir garutkab.go.id.
Ia mengungkapkan bahwa bencana memang tidak bisa diprediksi, serta seringkali menimbulkan korban jiwa, harta, lingkungan bahkan psikologis.
“Nah tentu untuk bisa menjamin terselenggaranya keamanan, kenyamanan masyarakat dari dampak yang nanti akan terjadi, maka perlu ada bagaimana pencegahan mitigasi dan lain sebagainya,” ucapnya.
Barnas menekankan pentingnya pencegahan dan mitigasi bencana dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
“Kalau kurang ya ditambahkan, kalau belum ada ya ditambahkan, dan seterusnya sehingga menjadi sesuatu yang bisa menyelesaikan berbagai permasalahan kebencanaan,” ujarnya.
Selain itu, Barnas juga menyoroti potensi bencana di wilayah selatan Kabupaten Garut yang memiliki kontur yang rentan, hal ini terlihat dari banyaknya pemukiman berada di area rawan bencana alam.
“Karena banyak pemukiman-pemukiman yang di badan jalan, di luar badan jalan, tetapi di belakangnya itu tebing. Lalu kemudian di depan tebing tinggi, jadi, makanya kalau hujan sedikitpun aja itu pasti ada kejadian longsor karena begitu banyaknya potensi kerawanan di wilayah Garut,” katanya.