BANDUNG: Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bagian utara diproyeksikan semakin terpacu seiring dengan terbitnya Pepres No. 87/2021.
Selain kawasan di utara Jabar itu, Perpres akan memacu pemerataan perekonomian Jawa Barat di bagian selatan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengemukakan Perpres itu memang fokus pada percepatan pembangunan kawasan Rebana dan kawasan Jawa Barat bagian Selatan.
“Perpres 87 untuk melompatkan Jabar bagian utara, khususnya kawasan Metropolitan Rebana dan kesetaraan Jabar bagian selatan,” katanya di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (23/8/2022).
Gubernur berharap adanya akselerasi dari kementerian terkait yang terlibat dalam percepatan pembangunan dua kawasan tersebut sehingga memacu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Nilai anggaran dari pembangunan itupun mencapai di atas Rp 300 triliun.
“Kami menunggu realisasi dari kementerian-kementerian yang ditugaskan oleh Perpres tersebut karena nilainya tidak sedikit di atas Rp 300 triliun,” ujarnya.
Gubernur meyakini tahun 2024 masyarakat di wilayah Jabar bagian utara dan selatan akan mulai merasakan dampak ekonominya. Salah satunya dari serapan tenaga kerja.
“Mudah-mudahan terkejar sampai tahun 2024 dan memberikan manfaat,” ucapnya.
ANDALAN INVESTASI
Jabar sampai saat ini dinilai masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Naiknya pertumbuhan ekonomi Jabar sangat berpengaruh terhadap perekonomian secara nasional.
“Kalau Jabar pertumbuhannya naik, maka pertumbuhan Indonesia juga akan teragregasi naik. Jadi ini bukan hanya untuk Jabar, tapi juga pertumbuhan Nasional,” tuturnya.
Berpenduduk hampir 50 juta jiwa, Jabar masih menjadi magnet utama investasi dalam negeri, maupun asing.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, jumlah investasi yang masuk ke Jabar pada 2021 mencapai Rp 136,1 triliun atau setara 15,1 persen dari total realisasi investasi nasional.
“Jabar ranking satu terus dalam realisasi investasi, ya dikasih lah dukungan infrastruktur sesuai dengan prestasinya,” katanya.
Kawasan Rebana adalah kawasan pusat pertumbuhan perekonomian baru dengan poros-poros pertumbuhan di Patimban, Cirebon, dan Majalengka.
Pelabuhan Patimban yang berada di utara Subang, sudah dioperasikan sebagian dan sudah dioptimalkan oleh industri-industri yang sudah eksis.
Kapasitasnya akan terus ditingkatkan untuk menyambut momentum pemulihan ekonomi pascapandemi.
Demikian juga dengan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka yang menunggu momentum kebangkitan usai didera badai pandemi.