Debat ini menjadi peluang bagi masyarakat Jabar untuk memahami visi dan misi para kandidat.
SATUJABAR, CIREBON – Debat kandidat kedua untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada 16 November mendatang bakal digelar di Cirebon. Debat kali ini bahkan diprediksi menjadi momen krusial, tak hanya bagi para kandidat, tapi juga bagi masyarakat yang sedang mempertimbangkan pilihan mereka.
Gelaran yang akan diadakan di Hotel Patra ini dirancang sebagai ajang bagi calon pemimpin untuk menyampaikan visi, misi, dan solusi atas isu-isu yang dihadapi Jabar.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar melalui Komisioner Abdullah Sapi’i, mengumumkan, sejumlah pengaturan ketat terkait pembatasan jumlah pendukung yang boleh hadir. Setiap pasangan calon (paslon) hanya diperbolehkan membawa 100 pendukung, dengan tujuan menjaga kapasitas ruangan dan ketertiban.
“KPU berharap masyarakat dapat menyaksikan debat melalui siaran langsung di CNN Indonesia. Ini adalah kesempatan bagi warga untuk mengenal lebih dalam visi-misi calon,” ujar Abdullah, yang juga bertugas sebagai koordinator wilayah di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/11/2024).
Mengantisipasi tingginya perhatian publik, KPU Jabar telah mengadakan koordinasi intensif dengan Polda Jawa Barat dan instansi keamanan lainnya. Rapat koordinasi (rakor) dilakukan di Bandung dan direncanakan diadakan kembali beberapa hari menjelang acara, melibatkan Polda, Polres Cirebon Kota dan Kabupaten, TNI, serta berbagai pihak terkait untuk memastikan keamanan debat berjalan lancar.
“Pengamanan ini perlu untuk mengantisipasi berbagai situasi, terutama dengan tingginya antusiasme pendukung,” kata Abdullah.
Tidak hanya itu, KPU juga akan mengundang liaison officer (LO) dari tiap partai politik untuk memastikan kelancaran teknis, termasuk pengaturan lalu lintas, parkir, dan akses menuju lokasi debat.
Rapat ini dijadwalkan akan dilakukan langsung di lokasi debat untuk mendetailkan pengelolaan teknis. Untuk mengakomodasi pendukung yang tidak dapat memasuki ruangan utama, KPU merencanakan pemasangan layar besar di luar ruangan.
Pendukung yang tertahan tetap bisa menyaksikan jalannya debat tanpa perlu memaksa masuk ke dalam gedung.
Fasilitas media center juga disiapkan untuk para jurnalis guna memudahkan peliputan debat, menjadikan acara ini salah satu sorotan utama di Jabar.
Abdullah mengakui, bahwa keterbatasan kapasitas tempat, menjadi tantangan besar. Namun, dia menegaskan, pihaknya berkomitmen menjaga ketertiban dan kelancaran debat.
“Semua yang hadir harus diatur ketat untuk memastikan kelancaran acara dan agar seluruh pihak memiliki akses yang layak,” ucapnya.
Debat ini menjadi peluang bagi masyarakat Jabar untuk memahami visi dan misi para kandidat secara langsung dan mengevaluasi program yang mereka tawarkan.
Dengan pemungutan suara yang akan dilangsungkan pada 27 November mendatang, debat ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam bagi warga dalam menentukan calon pemimpin yang paling sesuai untuk memajukan provinsi.
Abdullah menegaskan, debat ini bukan sekadar formalitas, tetapi wadah bagi calon pemilih untuk mencermati tawaran solusi dari masing-masing kandidat. (yul)
kpu jabar, pilgub jabar, debat publik, kota cirebon,