BANDUNG – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melakukan peninjauan ke lokasi yang terkena dampak puting beliung di Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,Selasa, 3 September 2024.
Bencana alam yang terjadi pada Senin sore (2/9/2024) tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka setelah tertimpa bangunan.
Dalam peninjauan tersebut, Bey Machmudin didampingi oleh Plh. Pj Bupati Bogor, Suryanto Putra. Bey menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, yang berasal dari Blitar, Jawa Timur. Saat ini, semua korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka, telah dibawa kembali ke Blitar.
“Saya bersama Pak Plh. Pj Bupati Bogor meninjau dampak hujan ekstrem yang terjadi kemarin sore. Kami turut berduka cita atas dua korban meninggal dan empat orang yang luka-luka. Karena mereka berasal dari Blitar, semua korban sudah dibawa ke sana,” kata Bey saat diwawancarai oleh media.
Menanggapi kejadian ini, Bey mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat, meskipun saat ini memasuki musim kemarau. Di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bogor, hujan dengan intensitas tinggi dapat terjadi kapan saja.
“Walaupun kita memasuki musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan. Di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bogor, hujan ekstrem masih bisa terjadi dan kita harus berhati-hati,” tambah Bey.
Plh. Pj Bupati Bogor telah menetapkan status tanggap darurat untuk area yang terdampak bencana. Saat ini, proses asesmen terhadap kerusakan rumah-rumah yang terkena dampak sedang berlangsung.
Bey menekankan pentingnya keselamatan warga dan meminta agar rumah-rumah yang rusak diperiksa secara menyeluruh. “Bupati akan menetapkan tanggap darurat untuk rumah-rumah yang rusak, namun perlu diasesmen terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kerusakannya,” jelas Bey.
Bey juga meminta para pengembang untuk membangun rumah dengan kualitas yang baik dan kokoh, mengingat dampak puting beliung yang sangat besar meskipun hujan yang menyebabkan bencana tersebut tidak berlangsung lama.
“Pengembang harus memastikan bangunan yang kokoh untuk menghindari dampak fatal dari bencana seperti puting beliung. Meskipun hujannya hanya sebentar, dampaknya sangat signifikan,” imbuhnya.
Selain Kabupaten Bogor, wilayah lain di Jawa Barat juga rentan terhadap bencana seperti banjir dan longsor, bahkan selama musim kemarau. Bey mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat.
“Walaupun kita baru saja menggelar rapat mengenai kekeringan, hujan masih bisa terjadi. Jawa Barat merupakan daerah rawan bencana, jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting,” pesan Bey.