Pencak silat semakin lestari dengan masuk sebagai kurikulum pendidikan Jabar.
SATUJABAR, SUBANG — Para pendekar dari ribuan perguruan pencak silat di Jawa Barat yang tergabung dalam Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) bersilaturahim ke kediaman cagub Jabar Dedi Mulyadi di Subang. Kehadiran mereka untuk menitipkan kepada cagub nomer 4 ini, untuk memajukan dan melesarikan seni budaya pencak silat di Provinsi Jabar.
“Apabila Kang Dedi Muladi jadi gubernur harus lebih nyaah (sayang) pada silat, memperhatikan silat, memajukan, melestarikan silat sebagai warisan budaya buhun Sunda,” kata Ketua Komdis PPSI Jabar Yoyo Yahya, di Subang, akhir pekan.
Para pendekar silat di Jabar, kata dia, siap mengawal kemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan pada Pilgub Jabar. Dedi, ucap dia, diyakini bisa lebih memperhatikan seni budaya pencak silat di Jabar.
Yoyo mengharapkan, agar ke depan, pencak silat semakin lestari dengan masuk sebagai kurikulum pendidikan di wilayah Jabar. Selain itu, silat bisa juga menjadi seni tradisi yang selalu menghiasi pagelaran budaya.
Dengan demikian, pencak silat bisa terus berkesinambungan dari mulai usia dini, hingga orang tua karena silat itu identik dengan kasundaan. “Jadi kami yakin kalau pencak silat dititipkan ke Kang Dedi Mulyadi, maka akan semakin lestari,” katanya
Menurut dia, saat ini, ada lebih dari tiga ribu perguruan pencak silat di wilayah Jabar yang anggotanya mencapai puluhan bahkan ratusan ribu orang. Karena PPSI merupakan organisasi silat yang fokus pada seni budaya. Jadi berbeda dengan IPSI yang fokus pada olahraga dan prestasi.
Untuk memuluskan kemenangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, pihaknya akan mengajak seluruh jawara dan keluarganya untuk mencoblos pasangan nomor urut empat itu pada 27 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi menyampaikan terima kasih. Terkait dengan pencak silat, dia mengaku, sudah menekuni silat sejak kecil. Karena itu, pencak silat akan terus dijaga dan dilestarikan.
Bahkan, saat dirinya menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode, di Desa Linggamukti setiap RT terdapat perguruan pencak silat. Di desa tersebut warga hidup dengan menerapkan sistem kebudayaan Sunda yang salah satunya pencak silat.
Di sana tidak pernah terjadi kejahatan, warganya dikenal guyub dan pekerja keras. Wilayah yang punya basis kesundaan tidak ada kriminal, sehat panjang umur, subur makmur, gemah ripah repeh rapih. “Ke depan hal ini harus diteliti secara ilmiah agar di Jabar muncul desa-desa serupa,” ucap dia. (yul)