Jembatan ambruk setelah hujan turun deras yang menyebabkan debit air di Sungai Cibogo meluap dan menggerus pondasi jembatan.
SATUJABAR, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten Cianjur memastikan, Jembatan Cibogo di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi yang putus akibat bencana alam sudah dapat dilalui kendaraan saat mudik Lebaran 2025, setelah dilakukan perbaikan cepat.
Bupati Cianjur Mohamad Wahyu mengatakan, daerah yang sempat terisolir karena jembatan permanen penghubung antar desa putus, sudah terhubung kembali. Masalah itu langsung ditangani dengan pembangunan jembatan darurat minimal dapat dilalui kendaraan roda dua.
“Kurang dari satu bulan pembangunan jembatan permanen tuntas dilakukan dan hari ini dapat dilalui kembali sehingga aktivitas warga dapat kembali berjalan normal, jembatan sudah dapat dilalui kendaraan roda empat,” katanya.
Dia menjelaskan, pembangunan akses jalan dan jembatan penghubung antar desa dan kecamatan yang rusak akibat bencana alam menjadi prioritas mulai dari utara hingga selatan agar tidak menghambat aktivitas warga terutama perekonomian dan pendidikan.
Bahkan, sebelum dibangun jembatan permanen, pihaknya menginstruksikan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat di Desa Ciwalen, agar aktivitas 950 kepala keluarga tetap berjalan.
“Saya minta Kepala Dinas PUTR dan Disperkim Cianjur melakukan penanganan cepat agar aktivitas sekitar 2.000 jiwa di wilayah tersebut tidak sampai terisolasi, dibangunkan jembatan sementara sambil menunggu proses pembangunan kembali jembatan secara permanen,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan tuntas-nya pembangunan Jembatan Cibogo, berbagai aktivitas warga yang sempat terhambat kembali berjalan normal dan keberadaan jembatan dapat lebih meningkatkan pembangunan di wilayah Ciwalen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur mencatat Jembatan Cibogo di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi ambruk setelah hujan turun deras yang menyebabkan debit air di Sungai Cibogo meluap dan menggerus pondasi jembatan.
Ambruknya jembatan permanen sepanjang 20 meter dengan lebar 3 meter akibat pondasi di bagian bawah tergerus debit air yang meluap, tidak ada korban jiwa namun aktivitas warga terutama perekonomian terhambat, sehingga perlu penanganan cepat. (yul)