BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), mengonfirmasi status tiga pasien yang diduga terkena penyakit cacar monyet. Dari ketiga pasien tersebut, dua di antaranya dinyatakan negatif, sedangkan satu pasien masih menunggu hasil laboratorium.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Bogor, Adang, dalam keterangan pers pada Kamis (5/9), menegaskan agar masyarakat tidak panik dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Adang menjelaskan bahwa gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar pada umumnya, dan ketiga pasien tersebut awalnya dianggap suspek.
“Setelah pengambilan sampel dan pengujian, dua pasien dinyatakan negatif, sementara hasil laboratorium untuk pasien ketiga masih menunggu hasil sekitar dua minggu ke depan,” ujar Adang dilansir situs Pemkab Bogor.
Adang mengingatkan bahwa cacar monyet disebabkan oleh virus, sehingga penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Jika mengalami gejala seperti demam tinggi, flu, batuk, dan muncul bintik merah, disarankan untuk menggunakan masker.
Lebih lanjut, Adang menyarankan agar orang-orang di sekitar pasien dengan gejala serupa menjaga jarak dan sering mencuci tangan menggunakan sabun. Meskipun penyakit ini berpotensi menjadi wabah, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan.
Pemkab Bogor terus memantau kondisi pasien yang belum keluar hasil uji labnya dan memantau situasi di wilayah melalui Puskesmas. Adang menambahkan bahwa seluruh fasilitas kesehatan milik Pemkab Bogor, termasuk Puskesmas, telah siap dengan prosedur penanganan sesuai SOP jika ada pasien yang diduga terkena cacar monyet.
Adang juga mengimbau kepada warga yang baru kembali dari luar negeri, khususnya dari negara endemis cacar monyet seperti Amerika Serikat dan Afrika Selatan, untuk segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti demam, batuk, flu, atau muncul bintik merah di tubuh.