LEUWILIANG — Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perumda Pasar Tohaga resmi memulai pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, Rabu (18/6), yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang pertama. Proyek ini menjadi langkah strategis dalam pemulihan dan revitalisasi ekonomi lokal, pasca kebakaran hebat yang melanda Pasar Leuwiliang pada 27 September 2023 lalu.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor, Andri Hadian, yang mewakili Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa pembangunan pasar ini merupakan respons cepat dari Pemkab Bogor untuk memulihkan kehidupan ekonomi para pedagang yang terdampak.
“Pembangunan Pasar Leuwiliang adalah simbol harapan dan semangat kebersamaan. Ini bukan hanya tempat berdagang, tapi juga aset daerah dan warisan masa depan,” ujar Andri.
Pasar Rakyat Leuwiliang akan dibangun di atas lahan seluas 21.629 meter persegi, dengan menggandeng PT. Maharaja Raffles Nusantara sebagai mitra investor. Pasar ini akan memiliki tiga bangunan utama berdesain modern yang tetap mempertahankan identitas lokal. Fasad ikonik di bagian depan akan menjadi daya tarik visual tersendiri, sementara blok A dan B akan dihubungkan oleh jembatan yang memungkinkan pengunjung menikmati panorama pasar dari ketinggian.
Selain itu, akses jalan selebar 8 meter juga disiapkan, termasuk untuk kendaraan darurat seperti mobil pemadam kebakaran.
“Pasar ini akan dilengkapi dengan 1.439 unit dagang, terdiri dari 140 toko, 809 kios, dan 490 los. Ini akan menjadi salah satu pasar rakyat terbesar dan termodern di Kabupaten Bogor,” jelas Andri.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap pedagang yang terdampak kebakaran, Pemkab Bogor sebelumnya telah membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk menjamin keberlangsungan usaha mereka. Sosialisasi pembangunan juga telah dilakukan secara intensif sejak Mei lalu, untuk memastikan keterlibatan dan dukungan lintas sektor.
Andri juga menyebut bahwa pasar ini ditargetkan menjadi pasar rakyat berstandar SNI kedua di Kabupaten Bogor, setelah Pasar Cisarua, sekaligus menjadi pasar terbaik di kawasan Leuwiliang.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, menambahkan bahwa pembangunan Pasar Leuwiliang dirancang dengan pendekatan modern yang mengedepankan standar SNI, konsep ramah lingkungan, serta nilai-nilai budaya dan legenda lokal.
“Pasar ini akan menjadi pasar tradisional yang bersih, nyaman, tertata, dan siap bersaing dengan pusat perbelanjaan modern. Target pembangunan selesai dalam 18 bulan, atau lebih cepat jika memungkinkan,” ungkap Haris.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kebakaran, seluruh karyawan pasar nantinya akan mendapatkan pelatihan dasar pemadam kebakaran sebagai bagian dari sistem pengamanan dan perlindungan aset pedagang.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Maharaja Raffles Nusantara, Frans Susanto, menyatakan komitmennya untuk menjadikan proyek ini sebagai ikon baru kebanggaan masyarakat Bogor.
“Kami pastikan proses pembangunan dilakukan dengan kualitas terbaik dan memperhatikan kenyamanan para pedagang maupun pengunjung,” tandas Frans.
Dengan dimulainya pembangunan ini, masyarakat Leuwiliang diharapkan segera memiliki kembali pasar yang representatif dan fungsional, sebagai pusat aktivitas ekonomi sekaligus simbol kebangkitan pasca musibah.