BANDUNG – Bank Indonesia (BI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku kajian terbaru mengenai Inovasi Model Bisnis Pembiayaan Digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kajian ini bertujuan untuk memperluas opsi pembiayaan yang lebih adaptif dan inklusif bagi UMKM di Indonesia, sebagai bagian dari Gerakan “AKUBISA” yang baru dimulai.
Dalam acara peluncuran yang juga menjadi simbol dimulainya Gerakan AKUBISA, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengemukakan tiga hal kunci yang perlu diperkuat untuk meningkatkan peluang pembiayaan bagi UMKM.
Pertama, diperlukan inovasi dalam model bisnis pembiayaan yang dapat mengakomodasi kebutuhan khusus UMKM dan sesuai dengan risk appetite lembaga keuangan.
Kedua, pentingnya digitalisasi tidak hanya dalam aspek pemasaran dan pembayaran, tetapi juga dalam pencatatan keuangan dan proses pembiayaan.
Ketiga, akses terhadap informasi yang lebih baik diperlukan untuk mengurangi ketimpangan informasi antara lembaga keuangan dan UMKM serta memperluas akses pasar.
Kredit UMKM
Menanggapi hal tersebut, Deputi Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi menyoroti potensi cerah pembiayaan UMKM di Indonesia.
Saat ini, porsi kredit perbankan terhadap UMKM masih di bawah 7,3% atau kurang dari Rp1.400 triliun pada bulan April 2024, menyisakan peluang besar bagi lembaga keuangan untuk mencapai Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 30%.
Namun, tantangan utama yang dihadapi UMKM adalah masalah permodalan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Ini adalah momentum bagi sinergi antar otoritas untuk memberikan dampak besar bagi UMKM agar menjadi pilar utama ekonomi,” tambah Friderica.
Kajian ini memuat analisis mendalam tentang pembiayaan digital, termasuk upaya mitigasi risiko dan strategi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Kajian juga mengidentifikasi pentingnya akuisisi data nasabah dengan cara inovatif untuk mengurangi informasi asimetris dan meningkatkan keputusan kredit yang lebih tepat.
Implementasinya melibatkan pemanfaatan big data analytics dan machine learning untuk memprediksi kapasitas pembayaran calon debitur.
Buku kajian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi industri keuangan dalam mengembangkan model bisnis pembiayaan yang lebih inklusif dan adaptif.
Acara peluncuran buku kajian ini juga dimeriahkan dengan seminar bertema “Optimalisasi Pembiayaan UMKM melalui Transformasi Digital sebagai Pendorong Pertumbuhan UMKM yang Berkelanjutan”.
Diskusi dalam seminar menekankan pentingnya inovasi dalam pembiayaan digital untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui UMKM.