SATUJABAR, BANDUNG – Pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs), yang ditemukan tewas di pinggir jalan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan pesepakbola Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Junior dan Persikotas Usia 14 Tahun. Pihak keluarga meminta pihak kepolisian bisa mengusut kematian korban, yang diyakini bukan karena kecelakaan.
Kematian Ghazwan Ghaisan, pelajar kelas 2 MTs Negeri 3 Kota Tasikmalaya, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. Remaja berusia 14 tahun tersebut, ditemukan tewas di pinggir Jalan Letjen Mashudi, Kampung Negla, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada Minggu (22/09/2024) dinihari.
Selesai diotopsi di Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung, jenazah Ghazwan diserahkan pihak kepolisian kepada keluarga di kediamannya di Kampung Pelang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Kedatangan jenazah Ghazwan disambut isak tangis keluarga, untuk selanjutnya dimakamkan, Senin (23/09/2024).
Orangtua korban meminta pihak kepolisian mengusut kematian korban. Penyebab kematian korban diyakini bukan karena kecelakaan lalu-lintas di jalan.
“Ini bukan kecelakaan lalu-lintas di jalan, tapi karena dianiaya. Luka di bagian kepala parah sekali. Polisi harus bisa mengungkapnya, kami ingin keadilan,” pinta ayah korban, Entis (40).
Keyakinan orangtua korban dikaitkan dengan penemuan barang bukti yang diamankan polisi di lokasi kejadian, berupa potongan kayu dan batu.
Pesepakbola Muda
Malam sebelum kejadian, korban sempat datang ke Pasar Cikurubuk, tempat ayahnya berjualan buah-buahan untuk meminta uang. Korban saat itu baru pulang dari objek wisata pemandian air panas Citiis, lalu pamit ke ayahnya pulang ke rumah neneknya, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dari rumah neneknya, pada Sabtu malam, korban dijemput temannya bernama Fazri, mengajak pergi keluar dan diingatkan tidak pulang larut malam.
Korban dikenal sebagai pelajar berprestasi di bidang olah raga sepakbola. Korban juga tercatat sebagai siswa sekolah sepak bola (SSB) Putra Junior Kota Tasikmalaya.
Korban juga tercatat sebagai pemain inti Persikotas Usia 14 tahun. Korban sudah sering mengikuti laga sepakbola bersama Tim Persikotas di berbagai tingkatan kompetisi.
Masih Didalami
Sementara itu, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya Kota, masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban. Penyebab kematian korban karena kecelakaan di jalan, atau sebab tindak pidana lain masih didalami
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban (GG). Apakah meninggal kecelakaan di jalan, atau perbuatan tindak pidana lain, masih didalami,” ujar Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, Senin (23/09/2024).
Herman mengatakan, sejumlah saksi di lokasi kejadian, termasuk orang yang pertamakali menemukan mayat korban telah dimintai keterangan. Penyelidikan juga dikaitkan dengan informasi yang menyebutkan, malam sebelum penemuan mayat korban, ada aktivitas geng motor di sekitar lokasi kejadian.(chd).