BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung secara resmi membuka Pasar Kreatif Bandung 2025 di D’Botanica Mal, Jumat (8/8). Kegiatan tahunan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif melalui promosi dan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan pusat perbelanjaan.
Tahun ini, Pasar Kreatif melibatkan 331 pelaku usaha dari berbagai subsektor dan menggandeng delapan mal besar di Kota Bandung. Acara ini akan berlangsung secara bergiliran mulai awal Agustus hingga awal Oktober 2025.
Berikut jadwal pelaksanaan Pasar Kreatif Bandung 2025 di delapan lokasi:
23 Paskal: 8–17 Agustus
Paris Van Java: 18–24 Agustus
Kings Shopping Center: 22–31 Agustus
D’Botanica: 29 Agustus – 7 September
Cihampelas Walk: 5–14 September
Trans Studio Mall: 12–21 September
Festival Citylink: 19–28 September
Summarecon Mall: 26 September – 5 Oktober
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam sambutannya menekankan bahwa Pasar Kreatif adalah langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan UMKM sebagai fondasi ekonomi rakyat.
“Di tengah kondisi ekonomi dunia yang belum stabil, kita harus menjawab tantangan dengan kerja sama konkret. Program seperti Pasar Kreatif ini adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, pusat perbelanjaan, dan masyarakat,” ujar Erwin saat membuka acara.
Pasar Kreatif juga menjadi bagian dari rangkaian program Bulan Belanja Bandung, yang ditujukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat serta menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyampaikan bahwa tahun ini Pasar Kreatif mengalami peningkatan baik dari jumlah peserta maupun wilayah cakupan.
“Total ada 331 UMKM yang terlibat, termasuk dari Sumedang, Bandung, dan Garut. Ini bentuk kolaborasi antardaerah yang semakin solid. Kami juga menargetkan omzet tahun ini bisa melampaui Rp9,6 miliar,” jelas Ronny.
Kegiatan ini juga turut meluncurkan situs resmi Pasar Kreatif, yang akan menjadi pusat informasi, katalog produk, serta platform transaksi daring bagi pelaku usaha.
Ketua Dekranasda Kota Bandung, Aryatri Farhan, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang jual beli, namun juga media edukasi dan apresiasi terhadap produk lokal.
“Pasar Kreatif bukan hanya ajang transaksi ekonomi, tapi juga ruang edukasi dan apresiasi. Produk-produk yang tampil telah melalui kurasi ketat dan mencerminkan kualitas, kreativitas, serta identitas budaya lokal,” ungkap Aryatri.
Ia juga mengajak warga Bandung untuk lebih mencintai dan membeli produk lokal sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaku usaha kreatif.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Pasar Kreatif Bandung 2025 diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang luas, memperkuat jejaring usaha, serta meneguhkan posisi Bandung sebagai kota kreatif bertaraf nasional dan internasional.