SATUJABAR, JAKARTA–Jenazah Marsma TNI Fajar Adriyanto, korban pesawat latih jatuh, dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Probolinggo, Jawa Timur. Panglima TNI Jenderal Agus Subianyo, melayat ke rumah duka dan mengenang almarhum Fajar, yang pernah sekolah bareng, sebagai sosok selalu senyum.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsma I Nyoman Suadnyana, menyampaikan, jenazah Marsma TNI Fajar Adrianto, akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (04/08/2025). Jenazah diterbangkan dari Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Malang, Jawa Timur.
“Jenazah Almarhum MarsmaTNI Fajar Adriyanto diterbangkan ke Malang, Jawa Timur, melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,” ujar Nyoman.
Jenazah almarhum Marsma Fajar diberangkatkan ke Malang menggunakan Pesawat Hercules, pukul 06.30 WIB, dengan waktu tempuh sekitar satu jam 45 menit. Setibanya di Malang, akan melanjutkan perjalanan ke Probolinggo melalui jalur darat.
“Harapan kita sebelum Dzuhur jenazah sudah tiba di tempat pemalaman keluarga di Probolinggo. Jenazah sudah bisa dimakamkan,” kata Nyoman.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, melayat ke rumah duka Marsma TNI Fajar Adriyanto, di Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (03/08/2025). Panglima TNI dan almarhum Fajar pernah sekolah bareng saat Sesko TNI, tahun 2014-2015.
Agus menyampaikan berbelasungkawa atas kepergian almarhum dalam musibah kecelakaan pesawat latih milik FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), yang diterbangkannya. Agus mendo’akan segala amal baik almarhum sesama hidupnya diterima Allah SWT.
“Kita pernah sekolah bareng waktu Sesko TNI, tahun 2014-2015. Merasa kehilangan, mudah-mudahan segala amal baik beliau diterima Allah SWT, dan almarhum diterima di sisi-Nya,” ujar Agus.
Agus mengenal almarhum sebagai sosok murah senyum. Almarhum selalu senyum, meski sedang ada masalah.
“Beliau itu senyum terus. Selalu senyum, meski sedang ada masalah. Mudah-mudah do’a yang terbaik buat almarhum,” kata Agus.
Proses Investigasi
Penyebab jatuhnya pesawat latih berjenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500, dengan nomor register PK-S126, masih belum bisa dipastikan. Proses investigasi masih dilakukan, setelah berdasarkan uji kelayakan sebelum terbang, pesawat dalam kondisi bagus dan laik terbang.
“Penyebabnya, masih diselidiki, masih dalam proses investigasi. Kenapa itu bisa terjadi, karena berdasarkan uji kelayakan, pesawat bagus, sebelum terbang dicek bagus, dan laik terbang,” jelas Nyoman.
Pesawat latih milik FASI jatuh di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (03/08/2025) siang, sekitar pukul 10.00 WIB. Pesawat terjatuh saat sedang latihan.
Pesawat lepas landas dari Lapangan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, pukul 09.08 WIB. Latihan dalam rangka misi latihan profisiensi, penerbangan olahraga dirgantara.
“Pada pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak, kemudian ditemukan sudah jatuh di sekitar TPU (Tempat Pemakaman Umum) Astana,” jelas Nyoman.
Pesawat latih yang jatuh tersebut, jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126. Pesawat dikemudikan Marsma TNI Fajar sebagai pilot, dan Roni sebagai co-pilot.
“Kegiatan merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, sebagai induk olahraga dirgantara nasional. FASI berada di bawah binaan TNI AU,” ungkap Nyoman.
Nyoman memastikan, penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) Nomor SIT/1484/VIII/2025, diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu.
Marsma TNI Fajar Adrianto dinyatakan gugur dalam insiden kecelakaan pesawat, sementara co-pilot, Roni mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan. TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi, pengamanan lokasi kejadian, serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan.