Menteri Sosial, Saifullah Yusuf memberikan santunan dan bantuan secara simbolik buat korban tanah longsor di Pondok Pesantren Yaspida, Kabupaten Sukabumi.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, SUKABUMI – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, memberi santunan bagi ahli waris dan keluarga santri Pondok Pesantren (Ponpes) Yaspida, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, korban tertimpa reruntuhan dinding kolam yang ambruk. Dalam musibah tersebut, empat santri tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Santunan diberikan langsung Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, di Pondok Pesantren (Ponpes) Yaspida, di Jalan Parungseah, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/11/2024) siang.
Keluarga santri meninggal dunia mendapatkan santunan, masing-masing Rp.15 juta, sedangkan keluarga santri mengalami luka-luka mendapat santunan sebesar Rp.5 juta. Dalam musibah dinding kolam ambruk di lingkungan pesantren menimpa sembilan santri, empat orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
Mensos juga memberkan bantuan paket sembako bagi penerima santunan senilai Rp.2,7 juta, serta sebanyak 500 paket perlengkapan sekolah senilai Rp.100 juta buat para santri pesantren.
Selain itu, pengelola pesantren yang terdampak bencana tanah longsor, juga mendapatkan bantuan dana tanggap darurat sebesar Rp.193 juta. Sehingga total santunan dan bantuan yang diberikan Kemensos, senilai Rp.381.480.000
“Ini tentunya menindaklanjuti arahan dan perintah Bapak Presiden, Bapak Prabowo Subianto, agar merespons cepat jika terjadi bencana. Terkait itu, maka Kemensos cepat tanggap sesuai kewenangan dan tupoksi yang dimiliki,” ujar Gus Ipul, kepada wartawan.
Gus Ipul mengatakan, bantuan serupa juga diberikan kepada para korban bencana alam di sejumlah daerah lainnya. Para korban terdampak diberikan dukungan dan bantuan sesuai kapasitas Kemensos.
Di wilayah Sukabumi, Kemensos menganggarkan dana Rp.599 miliar untuk program bantuan sosial. Program-program bantuan tersebut, termasuk bantuan keberlanjutan hidup (BKH) bagi para lanjut usia (lansia).
“Khusus wilayah Sukabumi, program kita banyak sekali, mulai dari BKH, bansos, hingga program rehabilitasi. Nilai yang dianggarkan khusus Sukabumi itu Rp.599 miliar dalam setahun hanya dari Kemensos. Apa cukup? Tentunya belum. Makanya, terkait program meningkatkan kesejahteraan sosial, kita juga bekerjasama dengan pemerintah daerah,” ungkap Gus Ipul.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes, K.H. E. Supriatna Mubarak, mengatakan, santunan dan bantuan dari Kemensos langsung diberikan kepada orang tua santri meninggal dunia dan terluka. Peristiwa yang menimpa sembilan santrinya merupakan musibah yang memberikan hikmah dan pelajaran bagi pengelola pesantren, guru, dan santri.
“Buat anak-anak kami tetap semangat dalam menimba ilmu, dan jadikan musibah sebagai pelajaran untuk lebih berhati-hati ke depannya dalam kondisi pondok pesantren yang masih terus berbenah,” ujar Supriatna mengingatkan.
Pengelola Ponpes sudah membentuk santri siaga bencana sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Santri siaga bencana akan melakukan piket secara bergilir dan akan dilatih, serta mendapat pendampingan dan pelatihan dari petugas BPBD, Polri, dan TNI.(chd).
Rhoma telah menciptakan sekitar 1.000 lagu sepanjang karirnya di industri dangdut. JAKARTA — Dua musisi…
Pangeran Saud juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para anggota sektor keamanan, kesehatan, dan layanan,…
Setelah melontar jumrah, jamaah diminta langsung kembali ke hotel masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram…
SATUJABAR, BANDUNG - Harga emas Antam Senin 9/6/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Pelaku dalam kelompok bermotor yang membawa senjata tajam itu berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. SATUJABAR, INDRAMAYU…
Pemberian PR oleh guru juga tidak efektif karena tidak semua anak bisa mengerjakannya. Apalagi, daya…
This website uses cookies.