BANDUNG – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo melakukan peninjauan langsung ke pusat pengemasan konsumsi untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Medan pada Jumat malam.
Dalam kunjungannya, Menpora Dito menegaskan bahwa nasi boks yang dipersiapkan untuk PON XXI hanya diperuntukkan bagi panitia pelaksana (panpel) dan perangkat pertandingan, bukan untuk atlet. “Kami meninjau langsung tempat pengemasan dan penataan serta distribusi untuk konsumsi PON XXI Aceh-Sumut,” ujar Menpora Dito di Poltekpar Negeri Medan, Deli Serdang, Sumatera Utara dilansir situs Kemenpora.
Didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Surono dan Ketua Harian PB PON Sumut Baharuddin Siagian, Menpora Dito memeriksa cara pengemasan dan mencicipi nasi boks yang disiapkan untuk penyelenggara PON. Ia menekankan bahwa informasi yang beredar di media sosial tentang nasi boks tersebut adalah untuk panpel, LO, dan seluruh perangkat pertandingan, bukan untuk atlet.
“Yang beredar di media sosial adalah contoh nasi boks yang resmi diberikan di PON XXI wilayah Sumut. Dan ini khusus untuk panpel, LO, serta perangkat pertandingan,” jelasnya.
Nasi Boks
Menpora Dito juga menambahkan bahwa nasi boks yang disiapkan mengandung sekitar 1000 kalori, termasuk nasi, daging atau ayam, telur, dan sayur. “Ini bukan untuk atlet. Nasi boks ini memiliki kalori yang tinggi, tapi untuk atlet, mereka mendapatkan konsumsi dari hotel tempat mereka menginap dengan layanan full board,” tambahnya.
Untuk atlet, Menpora Dito menjelaskan, konsumsi disediakan secara penuh oleh hotel, termasuk sarapan prasmanan, makan siang yang dikirim ke venue, dan makan malam prasmanan di hotel. “Jadi, atlet tidak mendapatkan nasi kotak. Mereka mendapat makanan penuh dari hotel, dengan pengawasan dokter gizi untuk memastikan asupan gizi mereka optimal,” terangnya.
Menpora Dito juga mengonfirmasi bahwa informasi mengenai menu nasi boks untuk atlet yang banyak beredar di media sosial perlu dikroscek lebih lanjut. “Video yang beredar tentang atlet mendapatkan nasi boks adalah informasi yang perlu diklarifikasi. Evaluasi dilakukan dan perbaikan segera dilakukan untuk memastikan kesesuaiannya,” pungkasnya.