Untuk rute nasional, Tol Trans Jawa mendominasi dengan prediksi 6,67 juta kendaraan.
SATUJABAR, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Menhub mengungkapkan, pentingnya koordinasi yang lebih intens antar pengambil kebijakan dan optimalisasi sosialisasi kebijakan kepada masyarakat.
“Rekomendasi kami untuk Nataru 2024-2025 adalah sinkronisasi antar pengambil kebijakan melalui koordinasi yang lebih intens, sosialisasi kebijakan secara optimal, mitigasi keselamatan dan kelancaran pada titik-titik krusial dan wisata, antisipasi cuaca ekstrem, penguatan commad center, dan pelaksanaan survei tingkat kepuasan masyarakat,” ujar Dudy saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Gedung DPR RI.
Kementerian Perhubungan dalam rangka persiapan Nataru 2024-2025, telah melaksanakan survei pada periode 23-30 Oktober 2024. Dudy menyampaikan, survei ini dilakukan untuk mengukur persepsi masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama masa Nataru, bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Hasil survei menunjukkan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Nataru 2024-2025 diperkirakan mencapai 39,3 persen atau sekitar 110,67 juta orang,” lanjut Dudy.
Dudy memerinci, potensi pergerakan tersebut meliputi 19,84 persen (55,86 juta) untuk pergerakan antarprovinsi dan 19,46 persen (54,81 juta) untuk pergerakan dalam provinsi. Sebagian besar alasan masyarakat melakukan perjalanan pada masa Nataru adalah untuk berlibur ke lokasi wisata, dengan persentase 45,63 persen.
Selanjutnya, 32,36 persen memilih untuk pulang kampung, 19,96 persen merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman, dan 2 persen melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dudy juga mengungkapkan, prediksi mengenai pilihan moda transportasi yang akan digunakan masyarakat.
“Prediksi penggunaan kendaraan pribadi mencapai 53,78 persen atau sekitar 59,52 juta orang. Sementara angkutan umum diprediksi akan digunakan oleh sekitar 6,54 juta orang untuk bus, 3,44 juta untuk kereta api antarkota, 4,14 juta untuk pesawat, 3,40 juta untuk kapal penyeberangan, dan 2,38 juta untuk kapal laut,” sambung Dudy.
Dudy mengatakan, prediksi simpul-simpul terpadat berdasarkan jumlah penumpang antar provinsi. Lima terminal asal dengan prediksi pengunjung terbanyak adalah Kalideres, Pulogebang, Purabaya, Rajabasa, dan Terminal Induk Bekasi. Sementara untuk tujuan, lima terminal yang diperkirakan akan menjadi tujuan utama penumpang adalah Giwangan, Dewi Panjang, Kampung Rambutan, Amplas, dan Dayak.
Begitu pula dengan pelabuhan dan stasiun kereta api. Pelabuhan yang diprediksi paling ramai adalah Makasar Newport, Ende, Bau-Bau, Tanjung Perak, dan Falabisahaya. Sedangkan stasiun kereta api asal yang akan dipadati penumpang adalah Pasar Senen, Gambir, Bekasi, Bandung, dan Gubeng.
“Untuk rute nasional, kata Menhub, Tol Trans Jawa mendominasi dengan prediksi 6,67 juta kendaraan. Rute Trans Sumatra dan Tol Cipularang diprediksi akan dipilih masing-masing oleh 5,31 juta dan 2,22 juta kendaraan. Sementara untuk pengguna motor, jalur lintas utara Jawa atau Pantura menjadi pilihan utama dengan 34,81 persen dan lintas tengah Jawa dengan 29,11 persen. (yul)