BANDUNG – Transaksi penjualan beras di penggilingan selama April 2025 di 33 provinsi menunjukkan dominasi pada beras kualitas medium, dengan proporsi mencapai 50,35 persen dari total transaksi. Sementara itu, beras kualitas premium menyumbang 37,21 persen, submedium sebesar 10,79 persen, dan beras pecah hanya 1,66 persen.
Dari sisi harga, menurut data Badan Pusat Statistik, rata-rata harga beras di penggilingan mengalami penurunan pada semua jenis kualitas dibandingkan bulan sebelumnya. Beras kualitas premium tercatat seharga Rp13.047 per kilogram, turun 1,21 persen dari Maret 2025. Beras kualitas medium dijual rata-rata Rp12.555 per kilogram atau turun 1,16 persen. Adapun beras submedium turun 1,10 persen menjadi Rp12.547 per kilogram, dan beras pecah mengalami penurunan paling tajam, yaitu 5,23 persen, menjadi Rp12.358 per kilogram.
Jika dibandingkan dengan April 2024, harga beras di penggilingan juga menunjukkan tren menurun. Harga beras premium turun 3,44 persen, medium turun 1,60 persen, dan beras pecah turun tipis 0,07 persen. Hanya beras kualitas submedium yang mengalami kenaikan, yaitu 1,37 persen secara tahunan.
Penurunan harga ini terjadi di tengah meningkatnya produksi beras nasional pada Maret 2025, yang turut memengaruhi dinamika pasar dan harga di tingkat penggilingan. Pemerintah diharapkan dapat menjaga kestabilan harga di tingkat produsen dan konsumen guna mendukung kesejahteraan petani sekaligus menjaga daya beli masyarakat.