SATUJABAR, BANDUNG – Masa darurat sampah di Kota Bandung diyakini akan segera berakhir.
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengemukakan semua pihak dan stakeholder telah bergerak untuk menyelesaikan sampah.
Salah satu upaya Pemkot Bandung dalam penyelesaian darurat sampah adalah dengan pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gedebage.
Bambang menyebut, TPST Gedebage dapat mengolah 60 sampah tercampur yang dapat diolah dengan berbagai metode seperti maggotisasi dan bahan baku RDF.
“Pemerintah Kota terus berupaya mencari solusi tentang penanganan sampah. Satu diantaranya TPST ini sifatnya kesemntaraan, jadi karena kedaruratan kemarin yang terjadi di sini kita proyeksikan mampu mengolah 60 ton sampah yang tercampur yang diolah sedemikian rupa dan bisa menjadi yang luar biasa nilainya,” kata Bambang saat meninjau TPST Gedebage, Rabu 13 Desember 2023.
Saat ini kata Bambang, pengoperasian TPST Gedebage masuk tahap ujicoba dan mampu mengolah sekitar 7 ton sampah.
“Sekarang uji coba ini baru sekitar 7 ton per hari jadi rasanya kita optimis,” kata dia.
Tak hanya itu, ia juga menyebut saat ini Kawasan Bebas Sampah (KBS) di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Terdapat 278 RW yang telah menjadi KBS, salah satunya di RW 01 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik.
Ia mengatakan semangat dan peran serta masyarakat dalam penyelesaian sampah sangat tinggi. Ia optimis hal ini menular ke seluruh RW di Kota Bandung.
“Di masyarakat ini ternyata sudah cukup bagus. Di Kota Bandung paling tidak ada 278 level RW untuk menjadi KBS. Jadi bagaimana sampah per RW itu betul-betul habis,” katanya.
Dengan berbagai upaya tersebut, ia optimis Kota Bandung akan cepat menyelesaikan persoalan sampah dan keluar dari masa kedaruratan.
“Mudah-mudahan kedaruratan sampah di Kota Bandung ini bisa terurai sedikit demi sedikit. Perubahan mindset di masyarakat sudah mulai terjadi,” ujarnya.