Tutur

Mahkota Binokasih Pulang ke Bogor: Sebuah Kisah dari Bumi Tegar Beriman

Setelah ratusan tahun berpindah dari satu kerajaan ke kerajaan lain, akhirnya Mahkota Binokasih kembali menapakkan jejaknya di tanah asal — Kabupaten Bogor. Mahkota pusaka peninggalan Kerajaan Sunda yang dibuat pada abad ke-14 oleh Prabu Bunisora Suradipati dari Kerajaan Galuh, hari itu, Senin 21 April 2025, kembali menyapa warganya.

Dari SMK Negeri 1 Cibinong menuju Auditorium Sekretariat Daerah, Mahkota Binokasih diiringi kirab panji dengan penuh kehormatan. Tiba di gerbang Pemerintahan Kabupaten Bogor, sambutan meriah menggema, tidak hanya dari rakyat biasa, tetapi juga dari para tokoh agung: Radya Anom Keraton Sumedang Larang Raden Luky Djohari Soemawilaga, perwakilan kerajaan-kerajaan Nusantara seperti Kesultanan Banten, Riau Lingga, Pajajaran, hingga Samudera Pasai.

Di tengah-tengah prosesi yang sakral itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto berdiri tegap. Matanya menatap mahkota emas seberat 8 kilogram yang bertabur batu giok, simbol kebesaran dan legitimasi raja-raja Sunda. Dengan suara penuh haru, ia berkata:

“Untuk pertama kalinya Mahkota Binokasih kembali ke Kabupaten Bogor, dan hari ini kita kirab bersama masuk ke kantor Pemerintah Kabupaten Bogor. Ini bukan sekadar benda sejarah, ini adalah martabat nenek moyang kita.”

Rudy melanjutkan, bahwa singgahnya Mahkota Binokasih untuk satu malam saja, adalah sebuah kehormatan besar bagi Kabupaten Bogor. Ia menyebutnya sebagai simbol titik awal kebangkitan Bumi Tegar Beriman dengan semboyan: Kuta Udaya Wangsa — tanah kejayaan leluhur yang kini hendak dibangkitkan kembali dengan semangat baru.

Bagi Rudy, Mahkota Binokasih bukan sekadar artefak kuno. Ia adalah cermin kejayaan masa lalu yang harus menjadi pedoman masa depan. Kirab ini, katanya, bukan hanya tontonan, tetapi pengingat — bahwa di balik gemerlap emas dan kilauan batu giok, ada warisan nilai, harga diri, dan jati diri Sunda yang tak boleh dilupakan.

“Terima kasih bukan hanya karena kami bisa melihat mahkota ini,” ujar Rudy, “tapi juga atas restu dan dukungan yang diberikan kepada saya dan Bapak Jaro Ade untuk memimpin Kabupaten Bogor. Kami mohon doa dari para kiai, para ulama, para sesepuh. Kami hanya punya tenaga, keikhlasan, dan niat membangun Bogor agar lima tahun ke depan lebih aman, lebih adil, dan lebih makmur.”

Dari pihak Keraton Sumedang Larang, Radya Anom Luky Djohari Soemawinata memberikan makna yang mendalam. Ia menyebut Mahkota Binokasih bukan hanya pusaka fisik, tetapi juga simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda.

“Membawa mahkota ini ke Bogor,” ujarnya, “bukan hanya seremoni. Ini langkah edukatif dan reflektif — memperkenalkan kembali siapa kita, dari mana kita berasal, dan jati diri kita sebagai bangsa yang berakar dari peradaban luhur Nusantara.”

Kirab Mahkota Binokasih Sanghyang Pake pun berakhir, tapi semangatnya baru saja dimulai. Malam harinya, masyarakat disuguhi pesta rakyat, dilanjutkan dengan pagelaran wayang golek — seni tradisional yang menyuarakan filosofi Sunda lewat gerak, suara, dan cerita.

Hari itu, sejarah bukan hanya diperingati. Ia dihidupkan kembali. Dan di tanah Bumi Tegar Beriman, sebuah mahkota akhirnya pulang — tak hanya untuk dikenang, tetapi untuk membangkitkan.

Sumber: Pemkab Bogor

Editor

Recent Posts

Korban ‘Doxing’, Aktivis Demokrasi Somasi Diskominfo dan Gubernur Jabar

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivis demokrasi sekaligus Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati,…

3 jam ago

Kasus Ricuh Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi 3 Tewas Diambil Alih Polda Jabar, 10 Orang Sudah Diperiksa

SATUJABAR, GARUT--Sepuluh orang saksi sudah diperiksa dalam kasus tewasnya tiga warga sipil dan anggota kepolisian…

4 jam ago

Demo Pekerja Pariwisata Jawa Barat, Tuntut Gubernur Cabut Larangan Study Tour

SATUJABAR, BANDUNG--Para pekerja pariwisata di Jawa Barat, menggelar aksi unjukrasa di Gedung Sate, Kota Bandung.…

5 jam ago

Kasus Sindikat Perdagangan Bayi, Polda Jabar Masih Buru 2 Pelaku DPO

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat masih memburu dua pelaku dalam kasus sindikat perdagangan bayi jaringan internasonal.…

9 jam ago

Gugur Saat Jalankan Tugas, Bripka Cecep Saeful Bahri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

SATUJABAR, GARUT--Bripka Cecep Saeful Bahri, mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) Aipda Anumerta, setelah gugur…

10 jam ago

Harga Emas Antam Senin 21/7/2025 Rp 1.927.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 21/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

11 jam ago

This website uses cookies.