BANDUNG – LRT Jabodebek terus berupaya untuk memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menghadirkan berbagai pilihan pembayaran yang dapat memenuhi beragam preferensi pengguna, mulai dari kartu hingga pembayaran digital.
Pengguna LRT Jabodebek kini dapat memilih berbagai metode pembayaran yang sesuai dengan kebiasaan mereka. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan berbagai jenis kartu, seperti Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik dari berbagai bank seperti e-Money, Tapcash, Flazz, Brizzi, dan JakCard. Bagi pengguna yang lebih memilih pembayaran digital, aplikasi Access by KAI dan LinkAja juga dapat digunakan untuk membayar perjalanan.
“Kami memahami bahwa setiap pengguna memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda. Oleh karena itu, kami menyediakan berbagai opsi pembayaran untuk memastikan beragam pengguna dapat menikmati perjalanan dengan mudah dan tanpa hambatan,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi melalui keterangan resmi.
Untuk menggunakan layanan LRT Jabodebek, saldo minimum yang harus tersedia di kartu adalah Rp 10.000, sedangkan pengguna aplikasi LinkAja perlu memastikan saldo minimum sebesar Rp 20.000 agar pembayaran dapat dilakukan dengan lancar.
Tarif perjalanan LRT Jabodebek menggunakan sistem berbasis jarak tempuh. Pada jam sibuk (Peak Hour), tarif dasar dimulai dari Rp 5.000 dengan kenaikan Rp 700 per kilometer, dan tarif maksimum sebesar Rp 20.000. Sementara pada jam non-sibuk (Off-Peak Hour), tarif maksimum hanya Rp 10.000. Selain itu, tarif Off-Peak Hour juga diberlakukan pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional untuk memberikan tarif yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Pengisian saldo dapat dilakukan di loket stasiun untuk KMT, serta melalui berbagai kanal lainnya seperti mobile banking, minimarket, dan ATM untuk kartu uang elektronik bank. Beberapa stasiun LRT Jabodebek juga menyediakan layanan pengisian saldo, seperti Stasiun Jatimulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Jatibening Baru, Halim, TMII, Cawang, Pancoran bank bjb, Harjamukti, Cikoko, Kuningan, dan Dukuh Atas BNI.
Pada tahun 2024, sekitar 96% pengguna LRT Jabodebek memilih menggunakan KMT dan kartu uang elektronik sebagai metode pembayaran utama mereka, sementara pembayaran digital melalui aplikasi seperti Access by KAI dan LinkAja berkontribusi sebesar 4%.
LRT Jabodebek juga memastikan kenyamanan pengguna dengan menyediakan petugas Passenger Service di stasiun yang siap membantu menyelesaikan kendala teknis terkait pembayaran.
“Keberagaman pilihan pembayaran adalah salah satu upaya kami untuk memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi semua pengguna. Dengan berbagai opsi yang tersedia, kami berharap setiap orang dapat menikmati layanan LRT Jabodebek dengan lebih mudah,” tutup Purnomosidi.
LRT Jabodebek terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan demi kenyamanan para pengguna, menjadikan perjalanan semakin praktis dan menyenangkan dengan berbagai pilihan pembayaran yang tersedia.