SATUJABAR, BANDUNG – Lokasi pengungsi gempa Sumedang tersebar di 10 titik.
Pemkab Sumedang mencatat ada 10 titik lokasi pengungsi gempa di Sumedang.
Mereka tinggal di tenda darurat ada yang siang malam atau saat malam saja dengan alasan takut terjadi gempa susulan.
“Setelah saya keliling satu persatu, untuk pengungsian ada 10 titik. Satu titik paling besar ada di Babakan Hurip dan kami siapkan dapur umum dari Dinas Sosial. Sementara untuk yang 9 titik tersebar di beberapa tempat dan kami berikan bantuan natura dan dapur umumnya dilakukan secara mandiri,” ujar Pj. Bupati saat siaran pers di Posko Utama, Kamis (4/1/2024).
Para pengunsi itu tercatat ada di empat kecamatan dengan jumlah 505 KK, 1.603 jiwa.
Untuk keperluan tenda pengungsi telah disiapkan oleh Dinas Sosial, BPBD dan BNPB.
“Tapi tidak sedikit juga warga yang partisipatif membuat tenda sendiri. Saya kira ini bagus karena bencana ini tidak mungkin diserahkan ke pemerintah saja, tapi kita harus bareng-bareng,” katanya dikutip sumedangkab.go.id.
Saat in tak sedikit pengungsi yang sudah berangsur kembali ke rumah menyusul makin menurunnya jumlah gempa dan getarannya. Namun warga tetap diminta waspada.
Bangunan rusak yang tidak masuk kriteria kerusakan ringan, sedang dan berat tetap akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Saat ini data yang sudah masuk dari laporan sebanyak 1.325 bangunan di 12 kecamatan mengalami kerusakan.
Dinas Perkimtan sedang melakukan verifikasi dan validasi tingkat kerusakan rumah sesuai Peraturan Menteri PUPR dan petunjuk teknis dari BNPB.
REKONSTRUKSI PASCA GEMPA
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, apabila nanti dari 1325 ada yang tidak masuk pada kriteria baik ringan, sedang, dan berat nanti ada bantuan stimulus dari Pemda Sumedang.
“Jadi masyarakat tidak usah resah, berikan kesempatan dari Dinas Perkim melakukan verifikasi dan validasi karena ada standarnya, nanti setelah didapatkan akan dipayungi Keputusan Bupati. Ini harus akuntabel karena menyangkut keuangan negara, kemudian nanti akan kita sampaikan ke pemerintah pusat,” kata Herman, Kamis (4/1/2024) sore.
Menurut Pj Bupati Herman, 1.325 bangunan yang dilaporkan rusak terdampak gempa akan cek satu persatu dan nanti akan diputuskan apakah kerusakan ringan, sedang, berat, atau di luar kriteria.
“Tapi yang jelas semua akan kami santuni, hanya saja nominalnya akan berbeda. Yang masuk kriteria akan kami kirimkan ke pusat, dan Jumat 5 Januari tahap pertamanya akan mulai dieksekusi, kemudian yang tidak masuk kriteria nanti kita akan santuni stimulus dari Pemda Sumedang,” katanya.
Pj. Bupati Herman menambahkan untuk masalah data ini harus teliti dan tidak boleh ada pihak yang memberikan data yang tidak valid.
“Kami juga didampingi oleh inspektorat dan kejaksaan beserta forkopimda karena ini tanggung jawab kita bersama. Target kami tidak ada ekses setelah bencana mudah-mudahan ini bisa mempercepat recovery-nya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy direncanakan akan mengunjungi Sumedang pada 5 Januari 2024.
“Insyaallah rencananya Bapak Menko PMK akan hadir ke Sumedang,” kata Herman.