SATUJABAR, Surabaya — Seorang pengemudi taksi online berinisial PJ (47), warga Keputran, Surabaya, menjadi korban begal oleh penumpangnya yang berinisial ML (23), seorang wanita asal Ende, Nusa Tenggara Timur.
Insiden ini terjadi bermula saat pelaku, ML, memesan taksi online menggunakan ponsel orang lain pada pukul 08.30 WIB.
Pelaku dijemput di toko print di Jalan Raya Mulyosari dan diantar ke Perumahan Royal Park Residence, Gunung Anyar, Surabaya.
“Dari situ kemudian dia pesan indrive melalui hp orang lain, dia memang sengaja tidak pakai hp nya sendiri, pinjam hp orang lain menuju ke daerah Gunung Anyar,” jelas Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni.
Korban, yang mengemudikan mobil Daihatsu Sigra berwarna putih, tiba di lokasi penjemputan. Pelaku langsung masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di kursi belakang korban.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju titik tujuan yang telah ditentukan. Saat tiba di kawasan perumahan tersebut, pelaku tiba-tiba menyerang dengan membelit leher korban menggunakan tali tasnya.
Karena korban melawan, pelaku yang telah menyiapkan pisau sebelumnya langsung mengeluarkan senjata tersebut dan menusukkannya ke leher korban.
Setelah itu korban keluar dari mobil dengan kondisi leher tertancap pisau, pelaku segera mengambil kendaraannya dan mencoba melarikan diri.
Disaat melarikan diri, pelaku tidah tahu jalan keluar perumahan tersebut akhirnya pelaku malah memasuki daerah Perumahan Royal Park di Jalan Raya Modern Gunung Anyar Emas.
Pelaku panik saat korban berteriak minta tolong dan akhirnya ia pun menabrak ke warga sekitar hingga roda mobilnya tidak bisa digerakkan.
Setelah terjebak, pelaku keluar dari mobil dan mencoba melarikan diri. Pada saat itu, satpam perumahan segera mengejar dan berhasil menangkap pelaku. Sementara itu, korban masih tergeletak di jalan dalam kondisi kritis.
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa motif pelaku melakukan tindakan begal adalah karena ia membutuhkan uang untuk berlibur dan bekerja di Australia.
Pelaku merencanakan untuk menjual mobil korban di marketplace dengan harga sebesar 50 juta rupiah.(nza)