SATUJABAR, BANDUNG – KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi akan menggelar roadshow bus KPK di Kota Bandung pada 2 Juli 2023 mendatang.
Hal itu untuk menyebarkan semangat antikorupsi dan mengedukasi masyarakat mengenai nilai-nilai antikorupsi.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, roadshow itu mengusung program Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi.
Bus KPK ini juga menjadi satu media sosialisasi dan kampanye serta membawa nilai anti korupsi dan nilai integritas dan membawa isu isu antikorupsi.
“Ini salah satu strategi KPK dalam rangka pendidikan antikorupsi. Mengajak serta masyarakat terlibat langsung di dalam pemberantasan korupsi melalui pendidikan ini,” katanya pada Rapat Koordinasi Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi Roadshow Bus KPK 2023 melalui daring, Selasa 4 April 2023.
Rencananya, roadshow ini akan digelar di Jabodetabek, Karawang dan Kota Bandung dari 4 Mei sampai 2 Juli 2023.
Sementara itu, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi, Amir Arief mengatakan, roadshow ini sudah berjalan 10 tahun terakhir.
Tahun ini, kata Amir, menyambut momentum Pemilu maka perlu ada pendidikan bagi masyarakat untuk memperhatikan integritas dan kejujuran terutama terhadap bahaya politik uang.
“Menjelang pemilu, agar masyarakat peduli akan integritas dan kejujuran. Masyarakat aware terhadap politik uang,” ujarnya dikutip situs Pemkot Bandung.
Atas hal itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna siap berkolaborasi dan berkomitmen menyukseskan program tersebut demi memberikan pendidikan antikorupsi kepada masyarakat.
“Terima kasih, kami ingin memberikan informasi Bandung siap berkolaborasi mensukseskan dalam memberikan pendidikan antikorupsi,” ujarnya.
Terkait tempat, Ema memberikan dua alternatif yakni area depan Gedung Sate Lapangan Gasibu dan Cikapundung River Spot di Jalan Soekarno Bandung
“Kami memberikan alternatif lokasi pertama persis di depan Gedung Sate atau bisa di Jalan Soekarno di area river spot. Ada masyarakat yang berolahraga, pelajar dan mahasiswa dan tidak akan mengganggu lalu lintas. Rasanya di sana representatif,” kata Ema.