• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Rabu, 16 Juli 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Kota Bandung Termacet se-Indonesia Sebut TomTom Traffic Index, Ini Respon Farhan

Editor
Rabu, 09 Juli 2025 - 06:32
Macet tol

Ilustrasi antrian kendaraan di Tol Pasteur.(Foto:Istimewa).

Menurut data TomTom Traffic Index, rata-rata waktu tempuh perjalanan sejauh 10 kilometer di Kota Bandung mencapai 33 menit.

BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menanggapi hasil survei kemacetan dari TomTom Traffic Index yang menempatkan Bandung sebagai kota termacet di Indonesia.

Farhan mengaku baru pertama kali mendengar nama lembaga survei tersebut, namun menyambut positif keberadaan dan data yang disampaikan.

“Yang pertama tentu saja saya menghargai bahwa ada sebuah lembaga survei yang bernama TomTom. Survei itu saya baru dengar, tapi kalau memang ini lembaga internasional, saya sangat ingin mengundang mereka ke Bandung untuk memaparkan hasil surveinya,” ujar Farhan di TVRI Jawa Barat Jalan Cibaduyut, Selasa 8 Juli 2025 dikutip Humas.

Menurut data TomTom Traffic Index, rata-rata waktu tempuh perjalanan sejauh 10 kilometer di Kota Bandung mencapai 33 menit.

Farhan mengakui kemacetan menjadi masalah serius yang harus ditangani dengan pendekatan berbasis data. Ia menyebut hingga saat ini Pemkot Bandung masih mencoba melacak siapa pengelola lembaga survei tersebut.

“Sampai sekarang saya belum ketemu siapa pengelola TomTom ini. Tapi kalau ada, saya ingin undang mereka untuk presentasi data yang mereka miliki. Kalau itu bisa jadi biodata mobilitas, akan sangat berguna untuk pendataan dan pengambilan kebijakan,” tegasnya.

Ia juga memaparkan bahwa dari data yang dimiliki Pemkot, kemacetan paling parah terjadi di Jalan Soekarno Hatta, yang menjadi pintu masuk dari arah barat, selatan, dan timur Bandung.

“Macetnya dari pukul 6 pagi sampai pukul 10, lalu mulai lagi dari pukul 4 sore sampai pukul 8 malam. Ini sudah jadi rutinitas,” katanya.

Namun, Farhan juga mencatat adanya pola kemacetan yang berbeda di tiga titik lainnya: Jalan Ir. H. Juanda, Sukajadi, dan Setiabudi. Ketiga jalur ke arah utara Bandung ini, menurutnya, hanya mengalami kepadatan dari pukul 16.00-20.00, tanpa kemacetan berarti di pagi hari.

“Ini menarik. Ada perilaku mobilitas warga Bandung yang khas. Tapi datanya belum lengkap, jadi kita masih banyak asumsi,” jelasnya.

Ia menyebut pentingnya kolaborasi dengan berbagai untuk memahami perilaku transportasi masyarakat secara lebih mendalam.

“Kalau bisa ketemu dengan TomTom ini, saya undang secara terbuka. Kita kerja sama antara Pemerintah Kota dengan lembaga tersebut untuk mengurangi kemacetan. Siapa tahu ini bisa jadi bagian dari sistem digital, bahkan big data dan Blockchain,” kata Farhan.

Menurutnya, Kota Bandung harus terbuka terhadap kerja sama teknologi berbasis data demi meningkatkan kualitas hidup warganya.

“Sudah saatnya Kota Bandung terbuka terhadap berbagai macam bentuk kerja sama, khususnya dalam platform teknologi digital salah satunya untuk mengatasi kemacetan,” ungkapnya.

Tags: Farhankota bandungtomtomtomtom traffic index

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.