Pemkab Majalengka telah menyediakan berbagai peralatan industri rumahan untuk pengolahan biji kopi.
SATUJABAR, MAJALENGKA — produksi kopi di Kabupaten Majalengka, saat ini, di kisaran 60 – 70 ton per tahun. Bahkan, kopi Majalengka ini memiliki kualitas yang tak kalah dengan kopi dari daerah lainnya.
Untuk itu, Pemkab Majalengka terus mendorong agar hasil perkebunan itu berkembang menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Majalengka. Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi menyebutkan, produksi kopi di Kabupaten Majalengka saat ini di kisaran 60-70 ton per tahun.
‘’Kami memprioritaskan pengembangan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan dari Majalengka,’’ ujar Dedi, akhir pekan.
Dukungan yang diberikan Pemkab Majalengka itu di antaranya melalui pemberian benih kopi berkualitas kepada para petani. Bantuan yang didistribusikan sejak 2023 – 2024 itu merupakan hasil kolaborasi dengan Pemprov Jabar.
Dedi mengatakan, bantuan benih kopi berkualitas tersebut didistribusikan kepada para petani di sejumlah wilayah yang memang berpotensi untuk pengembangan kopi. Di antaranya, Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, dan Argapura. Keempat kecamatan itu memiliki kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung pertumbuhan kopi.
Tak hanya sekedar memberi bantuan benih, Pemkab Majalengka melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) juga memberikan pendampingan kepada petani yang mendapat bantuan benih kopi.
Pemkab Majalengka juga telah menyediakan berbagai peralatan industri rumahan untuk pengolahan biji kopi. Peralatan itu diberikan kepada kelompok tani yang mengelola hasil panen kopi. (yul)