UMKM

Konservasi Jadi Acuan Destinasi Wisata Alam & Budaya

BANDUNG: Konservasi dalam pengembangan destinasi wisata alam dan budaya terus didorong sebagai bagian dari upaya realisasi STDev.

STDev atau Sustainable Tourism Development terus digenjot Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).

Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan sektor pariwisata menjadi sektor yang bergantung pada sumber daya alam, budaya, lingkungan, dan masyarakat.

Hal itu, katanya, sebagai daya tarik utama sekaligus menjadi sistem pendukung pembangunan sektor parekraf.

Menurutnya, prinsip konservasi menjadi hal utama untuk membangun ekosistem pariwisata di Indonesia.

Terlebih pembangunan kepariwisataan di era post pandemi harus mempertimbangkan multiple crisis yang sedang dihadapi oleh manusia.

“Di antaranya adalah krisis lingkungan, krisis kesehatan, hingga perubahan iklim yang mengancam sumber daya alam, lingkungan, budaya, dan masyarakat,” ujarnya dikutip situs Kemenparekraf.

Dia mengatakan prinsip-prinsip konservasi menjadi nilai-nilai yang menjadi acuan dalam mengembangkan destinasi alam dan budaya.

”Guna menjaga kualitas dan keberlanjutan.”

Strategi konservasi yang dinamis akan menjadi semakin penting terutama sebagai sarana untuk memfasilitasi adaptasi terhadap perubahan iklim dan variabilitas.

Serta ekstrem yang menyertainya, seperti kekeringan yang berkepanjangan.

FLAGSHIP PARIWISATA

Ni Wayan mengemukakan lembaganya memiliki lima cakupan flagship pariwisata berkelanjutan.

Yaitu Sustainable Tourism Destination (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), Sustainable Tourism Certification (STC).

Kemudian, Sustainable Tourism Industry (STI), dan Sustainbale Tourism Management & Marketing.

Selain juga mengembangkan, memperkuat, serta memberlakukan skema Perhitungan Jejak Karbon.

Sementara pada destinasi disertai dengan aksi pengimbangan karbon, menerapkan kebijakan terkait carrying capacity dan visitor management pada destinasi alam dan budaya.

“Serta mengadakan festival dan event budaya daerah dan nasional,” ujarnya.

Selain Sesmenparekraf, hadir pula narasumber pada Sustainable Tourism Development Forum (STDev) Forum Seri-2 ini.

Mereka adalah Anggota Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia (ISTC) Prof. Jatna Supriatna.

Dosen Bidang Akademik dan Perencanaan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Dr. I Nyoman Sukma Arida.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDE) Dr. Ir. Wiratno.

Guru Besar Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Prof. Baiquni.

Dan Ketua Umum Indonesian Inbound Tour Operators Association Dr. Paul Talo.

Editor

Recent Posts

Harga Emas Sabtu 19/10/2024 Terus Nanjak Rp 1.514.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Sabtu 19/10/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

5 jam ago

Seluruh Korban Terseret Ombak di Sukabumi Ditemukan Tim SAR, 71 Nelayan Terjebak Sudah Dievakuasi

SATUJABAR, BANDUNG - Tim SAR gabungan berhasil menemukan seluruh korban hilang jatuh ke laut di…

5 jam ago

AHY: Satgas Mafia Tanah dan Polda Jabar Ungkap Kasus Mafia Tanah di Jabar Rp.3,6 Triliun

SATUJABAR, BANDUNG - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono…

5 jam ago

bank bjb Perkuat Sinergi Kolaborasi dengan TNI AD melalui Kerjasama Kredit Ritel

JAKARTA - Dalam upaya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, bank bjb…

5 jam ago

PT PLN Lanjutkan Program Connext untuk Dorong Inovasi Energi di Indonesia

BANDUNG - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk mendorong inovasi di sektor energi dengan melanjutkan…

5 jam ago

Menparekraf Dorong Pemda Bekasi Lakukan Uji Petik untuk Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif

BANDUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk…

6 jam ago

This website uses cookies.