BANDUNG – Kinerja pasar modal 2024 di Indonesia hingga 30 Desember 2024 tumbuh positif meski pada penutupan perdagangannya turun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 Desember 2024 tercatat berada di level 7.079,91 poin, yang menunjukkan pelemahan sebesar -2,65% secara year to date (ytd).
Sementara dari sisi kapitalisasi pasar kinerja pasar modal 2024 menunjukkan kinerja positif yang mencapai Rp12,33 ribu triliun. Secara ytd, kapitalisasi pasar ini tumbuh sebesar 5,74%. Di pasar obligasi, Indeks Corporate Bond (ICBI) mengalami kenaikan 4,82% ytd, dengan nilai mencapai 392,66.
Dalam hal penghimpunan dana, pasar modal Indonesia mencatatkan angka signifikan hingga 31 Desember 2024. Dana yang dihimpun melalui Penawaran Umum tercatat mencapai Rp259,24 triliun, dengan jumlah emiten baru sebanyak 43 perusahaan. Kinerja Reksa Dana juga menunjukkan tren positif, dengan total Asset Under Management (AUM) mencapai Rp840,6 triliun, meningkat 1,44% ytd.
Sektor Securities Crowdfunding (SCF) turut mengalami kemajuan, dengan penghimpunan dana sebesar Rp1,35 triliun yang berhasil diperoleh melalui 16 platform penyelenggara SCF, dan dimanfaatkan oleh 708 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Capaian terbesar dalam pasar modal Indonesia terlihat dari pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID), yang mencapai 14,8 juta SID, meningkat sebesar 22,21% ytd. Hal ini melebihi target pencapaian SID pada tahun 2024, di mana mayoritas investor berusia di bawah 40 tahun mendominasi, yakni sebesar 79% dari total SID.
Di pasar karbon, Bursa Karbon Indonesia mencatatkan volume transaksi hingga 30 Desember 2024 mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar sejak diluncurkan pada 26 September 2023. Hingga saat ini, sebanyak 100 perusahaan telah bergabung sebagai pengguna jasa, dengan lebih dari 1,35 juta ton CO2 ekuivalen karbon masih tersedia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus memantau perkembangan kondisi global dan domestik serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.