JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat capaian positif dalam kinerja perdagangan luar negeri Indonesia sepanjang semester I tahun 2025. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus kumulatif sebesar USD 19,48 miliar.
Hal tersebut disampaikan Mendag dalam Konferensi Pers Kinerja Ekspor Semester I-2025 yang digelar di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (4/8).
“Surplus ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 15,58 miliar. Ini menunjukkan ketahanan dan daya saing ekspor nasional yang terus membaik,” ujar Mendag Budi.
Selain itu, Kemendag terus memperkuat sektor ekspor melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu upaya strategis yang dijalankan adalah program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
“Kemendag berkomitmen untuk mendorong UMKM agar bisa bersaing di pasar global. Program UMKM BISA Ekspor adalah salah satu bentuk konkret untuk meningkatkan kapasitas dan akses pasar pelaku UMKM,” lanjutnya.
Dalam mendukung peningkatan transaksi ekspor, Kemendag juga rutin menyelenggarakan kegiatan business matching antara pelaku usaha nasional dan buyer luar negeri. Sepanjang Januari hingga Juli 2025, telah terlaksana 410 business matching, yang terdiri dari 268 sesi pitching dan 142 pertemuan dengan calon pembeli.
Dari kegiatan tersebut, tercatat potensi transaksi mencapai USD 90,04 juta, yang mencakup USD 34,95 juta dalam bentuk potensi transaksi langsung dan USD 55,09 juta berupa pesanan dari buyer internasional.
Kemendag berharap tren positif ini terus berlanjut hingga akhir tahun guna memperkuat fondasi ekspor nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

