BANDUNG – Ketua Umum Terpilih PP PBSI periode 2024-2028, M Fadil Imran, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian pebulutangkis Indonesia yang berhasil meraih prestasi di tiga turnamen terakhir, yaitu Korea Open 2024, WONDR by BNI Indonesia International Challenge, dan WONDR by BNI Indonesia Masters 2024 Super 100 yang berlangsung di Pekanbaru, Riau.
Pada Korea Open 2024, yang merupakan turnamen level Super 500, Indonesia sukses meraih satu gelar dari ganda putra melalui pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Sementara itu, di WONDR by BNI Indonesia International Challenge yang digelar pada 20-25 Agustus, Indonesia meraih dua gelar juara, yakni Yohanes Saut Marcellyno di tunggal putra dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di ganda campuran.
Keberhasilan Indonesia berlanjut pada turnamen WONDR by BNI Indonesia Masters 2024 Super 100 yang berlangsung dari 27 Agustus hingga 1 September, di mana Merah-Putih mendominasi podium dengan tiga gelar: Moh Zaki Ubaidillah di tunggal putra, Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum di ganda putri, serta gelar kedua dari Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di ganda campuran.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada para pebulutangkis Indonesia yang telah bekerja keras dan memberikan prestasi terbaik untuk negara. Selamat kepada para juara dan runner up di Pekanbaru dan Korea Open,” ujar Fadil.
Fadil menilai hasil ini sangat menggembirakan dan patut diapresiasi. “Kita bangga melihat pasangan ganda putra baru, Leo dan Bagas, sukses meraih juara di Korea Open, serta Jafar dan Felisha yang berhasil menjadi juara dua minggu berturut-turut di Pekanbaru. Kami juga menemukan bintang baru di tunggal putra, Moh Zaki Ubaidillah, yang sukses meraih juara Super 100 dengan mengalahkan para seniornya. Dia akan menjadi salah satu andalan di Kejuaraan Dunia Junior nanti,” tambahnya.
Regenerasi
Ketua Umum PP PBSI ini menekankan pentingnya regenerasi dalam bulutangkis Indonesia. “Kami terus menggerakkan roda regenerasi untuk mempersiapkan tulang punggung masa depan. Fokus utama kami adalah Asian Games 2026 di Nagoya, Jepang, dan Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat. Beberapa pemain juga kami siapkan untuk Olimpiade 2032 di Brisbane, Australia,” ungkap Fadil.
Namun, Fadil juga mengingatkan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir dari perjalanan. “Gelar ini tentu menambah motivasi dan percaya diri, tapi ini bukan tes sesungguhnya. Tes sesungguhnya akan dihadapi ketika mereka bertanding di turnamen yang lebih tinggi melawan lawan yang lebih berpengalaman. Untuk Leo/Bagas, serta Fikri/Daniel, tantangan sesungguhnya adalah di turnamen berikutnya ketika semua pemain top 10 kembali,” jelas Fadil.
“Evaluasi dan peningkatan pelatihan harus terus dilakukan. Saya mengingatkan semua pihak untuk tidak cepat puas dan terus berbenah demi meraih prestasi yang lebih baik lagi,” tutup Fadil.